Mohon tunggu...
Muhammad Hisyam Zaini
Muhammad Hisyam Zaini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Film dan Televisi - Universitas Pendidikan Indonesia

Filmmaker

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Melangkah" Analisis Garis Tipis antara Mitos dan Tradisi

8 November 2022   19:50 Diperbarui: 8 November 2022   19:55 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penulis : Raditya Putra Efendi, Muhammad Hisyam Zaini

Pamali adik menikah duluan sebelum kakaknya. Adalah suatu mitos yang dipercayai beberapa keluarga khususnya orang tua ketika menasihati atau membicarakan soal pernikahan kepada anak mereka. Terdapat suatu kepercayaan kalau seorang kakak terkait yang dilangkahi menikahnya oleh sang adik, maka dirinya akan seret jodoh dan akan tertimpa kesialan. Dimana keyakinan ini sampai sekarang masih berjalan dan berkembang dalam kultur masyarakat tertentu (khususnya dalam masyarakat jawa dan sunda). Sehingga dalam beberapa kelompok keluarga atau masyarakat terdapat sebuah tradisi untuk mematahkan kesialan tersebut. Seperti pada kultur Jawa, ada istilah “melangkah” yang merupakan suatu hadiah atau permintaan khusus dari sang kakak kepada adik yang ingin menikah. Dimana hadiah atau permintaan tersebut harus dipenuhi agar mereka terhindar dari kesialan serta malapetaka (Hadita, 2022). 

Memang, terdapat sejarah serta cerita panjang mengenai malapetaka yang dialami seorang kakak ataupun adik yang dilangkahi atau melangkahi dalam perihal menikah. Namun, bukan berarti mitos ini dapat diyakini secara buta begitu saja. Karna terdapat penjelasan-penjelasan yang mampu melogiskan mitos ini yang menjelaskan mengapa hal ini masih bisa terus berjalan dan berkembang sampai saat ini. Salah satu poin yang seringkali menjadi fokus ketika membahas mitos ini, adalah bagaimana si kakak bisa seret jodoh apabila dilangkahi oleh adiknya dalam menikah. Memang hal itu pada awalnya terdengar mistis dan ga logis, namun pada kenyataannya didahului oleh adik dalam perihal perjodohan memang mampu berdampak pada psikis ataupun mental si kakak. Dimana mereka bisa berfikir kalau adiknya yang lebih muda bisa mendapatkan jodoh lebih dahulu ketimbang dirinya, yang berakibat ke penurunan percaya diri si kakak sehingga dia tak lagi termotivasi dalam mencari pasangan hidup yang pada akhirnya menghasilkan kepercayaan tersebut 

Lalu ada pula keyakinan kalau seorang adik yang melangkahi kakaknya dalam menikah, maka pernikahan dirinya tidak akan harmonis. Lagi-lagi, hal ini terdengar sangat mistis dan tidak logis yang dimana membantu menguatkan signifikansi dari mitos tersebut. Walau pada nyatanya, hal ini bisa terjadai karena kurang siapnya mental sang adik dalam menjalani kehidupan berumah tangga. Mereka yang terburu-terburu dalam menikah tanpa adanya persiapan atau bahkan insight mengenai kehidupan berkeluarga pastinya akan berhadapan dengan kehidupan bersama yang berliku-liku. Nah, hal inilah yang juga menjadi salah satu faktor yang membuat mitos ini masih bertahan dan dipercayai oleh banyak orang. 

Pada dasarnya, mitos ini memang muncul karena keterkaitannya dengan sifat masyarakat Indonesia yang selalu menghormati atau mendahulukan orang yang lebih tua. Sedang menagntri panjang? Dahulukan yang lebih tua. Ingin mengambil makan? Dahulukan yang lebih tua. Ingin Menikah? Dahulukan yang lebih tua (Putri, 2020). Namun seiring berjalannya waktu, banyak orang tua yang kebelet ingin memiliki keturunan dan menggunakan mitos ini sebagai alasan untuk membuat anak mereka agar cepat-cepat menikah. Dengan sifat masyarakat Indonesia yang sangat superstitious serta cerita-cerita malapetaka tersebut dikaitkan dengan mitos ini, tak heran mengapa mitos ini mampu bertahan begitu lama.

Keberlangsungan mitos ini dapat memberikan dampak negatif pula bagi kedua belah pihak. Dimana bagi si adik bisa merasa bersalah yang dimana bisa mempengaruhi keharmonisan keluarga. Dan untuk sang kakak, mendapat persepsi negatif dari lingkungan sekitar yang alhasil menurunkan rasa percaya diri atau bahkan bisa berujung ke depresi. Menjalankan prosesi “melangkah” memang tak ada salahnya selama hal tersebut dijalan atas dasar menghormati kakak dan meneruskan tradisi keluarga. Namun apabila hal tersebut sudah dikaitkan dengan mitos ini, bahkan sampai diyakini sepenuh hati maka akan berdampak sangat negatif bagi kehidupan. Karena pada akhirnya, Jodoh itu ada ditangan tuhan. Tinggal terserah kepada kita ingin mengejarnya atau tidak. 

DAFTAR PUSTAKA :

Hadita, M. W. S. (2022). Benarkah Dilangkahi Adik Menikah akan Terkena Sial? Ini Kata Praktisi Kejawen Dewi Sundari. MapayBandung.Com. 

https://mapaybandung.pikiran-rakyat.com/showbiz/pr1474081319/benarkah-dilangkahi-adik-menikah-akan-terkena-sial-ini-katapraktisi-kejawen-dewisundari?_gl=1%2Ah0hse2%2A_ga%2AbzZrRG1yYW5mVkxZQTlwdl81 UDFneFN6UFg1Yk42UDJ3UkJob1JEb092YUVDSVdzdmswOXRLc2szT jFi

Putri, S. A. (2020). Mitos Dilangkahi Adik Menikah Bikin Seret Jodoh Itu Menyebalkan - Terminal Mojok. Mojok.Co. https://mojok.co/terminal/mitos-dilangkahi-adik-menikah-bikin-seretjodoh-itu-menyebalkan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun