Mohon tunggu...
Gerin Haryadi
Gerin Haryadi Mohon Tunggu... Penulis - Life is dream

Belajar menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Rindu Menusukku

21 Juli 2019   11:27 Diperbarui: 21 Juli 2019   11:31 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

* Mengintip bulan dari balik pintu ini , apa aku telah bodoh atau telah lupa? , 'lihat tanda tanya itu' , aku yang berpotensi besar disini yang mengidamkan ketenangan sampai lupa rindu menusukku dari belakang' , apa aku hanya bisa menulis puisi di kota ini dan mengirimkannya untukmu agar engkau kenyang memakan semua puisi yang kutuliskan? , tampar aku' , raga sedang tidak berpura-pura dengan kata rindu' , tersanjung dengan engkau yang tidak bosan mengucap kata rindu untukku , engkau yang selalu bertanya apa hatiku masih untukmu , "jangan bodoh kataku" , aku akan pulang untukmu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun