Mohon tunggu...
Hioe Cindy
Hioe Cindy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang pekerja keras yang tertantang untuk menjalankan pengalaman baru dan memberi dampak positif untuk sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Kita vs Pelari Maraton

24 Oktober 2017   18:58 Diperbarui: 24 Oktober 2017   19:02 1715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat datang kembali para pembaca setia Kompasiana! Kali ini, saya akan membahas sesuatu yang berkaitan dengan olahraga dan biologi. Langsung saja, pada artikel kali ini, saya akan membahas mengenai kemampuan berlari orang normal yang sama dengan kemampuan berlari pelari maraton pada umumnya. Sebelum kita membahas lebih lanjut, seperti biasa saya akan memberi rangkuman singkat yang berhubungan dengan topik utama saya ini.

Pertama, saya akan membahas mengenai organ. Organ adalah sekumpulan jaringan yang memiliki fungsi tertentu. Organ dapat dibedakan menjadi 2 yaitu organ luar ( mata, hidung, mulut, telinga, dan kulit) dan organ dalam (paru-paru, jantung, ginjal, lambung, dan usus). Kumpulan dari organ yang melakukan fungsi tertentu disebut sistem organ. Sistem organ dibedakan menjadi beberapa sistem tergantung fungsinya. Pada saat kita berlari, ada banyak sistem organ yang terjadi pada tubuh kita, yaitu:

Sistem Gerak

  • Fungsi   : bergerak, menyokong tubuh, dan memberi bentuk tubuh.
  • Contoh : alat gerak aktif (otot lurik) dan alat gerak pasif (tulang).

Sistem Peredaran Darah

  • Fungsi   : menjaga suhu tubuh dan mengangkut oksigen, karbondioksida, dan sisa metabolisme.
  • Contoh : jantung dan pembuluh darah.

Sistem Pernafasan

  • Fungsi   : pertukaran oksigen dan karbondioksida yang menghasilkan ATP.
  • Contoh : paru-paru, hidung, dan trakea.

Sistem Ekskresi

  • Fungsi   : menjaga keseimbangan cairan dan mengeluarkan sisa metabolisme.
  • Contoh : kulit, ginjal, dan hati.

Sistem Saraf

  • Fungsi   : menerima rangsangan dan memberi respon; dan mengatur kinerja alat tubuh.
  • Contoh : otak, sumsum tulang belakang.

Sistem Indera

  • Fungsi   : menerima rangsangan lingkungan sekitarnya,
  • Contoh : hidung, mata, dan telinga.

Nah, setelah membaca rangkuman singkat mengenai organ dan sistem organ, sekarang saatnya kita masuk ke topik utama kita. Saya setuju bahwa orang normal memiliki kemampuan berlari yang sama dengan pelari maraton pada umumnya. Sekarang, mari kita bahas terlebih dahulu apa itu olahraga dan lari. 

Olahraga adalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk melatih seseorang dalam hal fisik dan rohani.  Sedangkan lari adalah gerakan jalan yang dilakukan secara cepat. Pada saat kita lari, kita melibatkan kegiatan fisik dan sistem organ kita secara sadar dan tidak sadar. Sewaktu berlari maraton, kira-kira kita akan menempuh 30.000 langkah dan kaki kita akan menahan 1.5-3 kali berat kita. Sekarang kita akan membahas apa saja yang terjadi pada tubuh kita saat kita berlari sekaligus alasan dari topik yang saya angkat kali ini.

1. Sistem Gerak

Sistem gerak pada setiap manusia tentu sangat berperan penting dalam berlari. Karena dengan berlari pasti akan membutuhkan suatu gerakan yang dihasilkan. Gerakan-gerakan itu disebabkan oleh adanya aktivitas pada otot lurik sebagai alat gerak aktif yang didukung oleh tulang sebagai alat gerak pasif. 

Otot lurik adalah otot yang menempel pada tulang dan sekaligus menggerakkan tulang. Otot lurik memiliki fungsi untuk pergerakan; menopang dan mempertahankan postur tubuh; dan produksi panas.

Kontraksi otot dapat menghasilkan panas untuk mempertahankan suhu tubuh, tapi keringat tetap akan membuat suhu tubuh kita turun. Sistem gerak manusia juga tersusun dari 2 anggota gerak, yaitu anggota gerak atas dan anggota gerak bawah. Anggota gerak atas tersusun atas tangan kanan dan kiri, sedangkan anggota gerak bawah tersusun atas kaki kanan dan kiri.

MJR-SJS.com
MJR-SJS.com
Setiap orang yang terlahir normal, pasti memiliki anggota gerak lengkap, tapi mungkin sistem ini tidak bekerja dengan maksimal. Tapi yang perlu diketahui disini adalah, bahkan ada perlombaan maraton yang dilakukan oleh penyandang difabel. Padahal salah satu kategori penyandang difabel adalah yang tidak memiliki kelengkapan angota sistem gerak mereka. 

Jika penyandang difabel saja mampu untuk ikut serta dalam lomba maraton (salah satunya pada perayaan HUT Bhayangkara ke-71), pasti orang normal yang memiliki kelengkapan dalam sistem gerak mereka juga dapat mengikuti lomba maraton sama atau bahkan lebih daripada para penyandang difabel.

2. Sistem Peredaran Darah

Setiap langkah yang kita lakukan, jantung dan paru-paru kita akan ikut bereaksi. Jantung adalah salah satu organ vital yang ada di manusia yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh kita melalui sistem peredarah darah, sedangkan paru-paru adalah organ yang berperan dalam pertukaran oksigen dan karbondioksida serta berperan dalam sistem peredarah darah. Jantung dan paru-paru bekerja sama dalam sistem peredaran darah kita. Pertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi di paru-paru atau tepatnya di alveolus. 

Hemoglobin akan mengikat gas oksigen dalam sel darah merah dan selanjutnya dikirimkan ke jantung lewat serambi kiri. Darah yang kaya oksigen ini kemudian akan diedarkan ke seluruh tubuh kita lewat pembuluh arteri. Hal ini berarti, jantung dan paru-paru kita juga akan bekerja untuk mengalirkan darah ke otot kita. Di otot, darah yang dialirkan tadi akan dibakar untuk menghasilkan energi yang juga dapat digunakan untuk berlari.

Meskipun begitu, tetap ada berbagai kekhawatiran terhadap kondisi jantung kita saat kita berlari. Contohnya saja bagi para penderita jantung lemah. Penyakit jantung lemah adalah sebuah ketidakmaksimalan kerja jantung yang menyebabkan jantung tidak dapat memompa darah dengan jumlah yang memadai untuk melakukan metabolisme. Para penderita lemah jantung biasanya akan merasa lelah, sesak nafas, dan nyeri dada saat melakukan aktifitas yang cukup berat. Tapi jangan terlalu khawatir, karena sebenarnya olahraga lari ini juga cukup disarankan untuk penderita lemah jantung. Saat anda berlari, optimalkan untuk bernafas melalui hidung, hal ini akan membuat tidak cepat lelah dan terutama baik untuk melatih pernafasan pada jantung kita.

3. Lemak Berkurang

Dengan melakukan olahraga lari, dapat membantu kita untuk mengurangi lemak pada tubuh kita. Karena dengan kita belari, kita akan kehilangan lemak dan kalori kita melalui pengeluaran energi. Dan seperti yang kita ketahui, olahraga lari sangat dianjurkan karena dapat mengurangi lemak yang ada dan menggumpal di jantung kita pula.

4. Sistem Ekskresi Keringat

Untuk menjaga suhu tubuh kita tetap normal, tubuh kita akan mengeluarkan keringat. Pada saat kita berlari, tubuh kita akan mengeluarkan energi dan panas. Kenaikan suhu ini nantinya akan membuat pembuluh darah pada tubuh kita melebar. Lalu dari pori-pori kulit akan mengeluarkan air, garam, sedikit urea, dan panas untuk mengatur suhu tubuh kita.

Dengan berkeringat, kita akan mendapatkan banyak manfaat seperti detoksifikasi racun, menyeimbangkan cairan tubuh, membersihkan pori-pori kulit, dan mengurangi berat badan.

Setiap orang normal, pasti sistem pada tubuhnya didukung oleh kinerja sistem gerak, sistem peredaran darah, sistem ekskresi, dan sistem yang lainnya. Sebenarnya, hal ini juga sama dimiliki oleh para pelari maraton pada umumnya. Karena pada dasarnya, para pelari maraton jugalah sama dengan orang-orang normal. 

Satu hal yang perlu kita ingat, pelari maraton berbeda dengan pelari sprinter. Karena maraton adalah lari dengan jarak jauh dan waktu yang lama, sedangkan sprint adalah lari dengan jarak dengan dengan waktu yang cepat. Sebenarnya kunci sukses dari pelari maraton adalah memiliki 2 kaki dan mampu berdiri serta berjalan cepat dalam waktu yang lama.  Maka masalah kemampuan, sebenarnya setiap orang normal memiliki kemampuan yang sama seperti para pelari maraton. Yang membuat mereka unggul adalah karena faktor-faktor seperti:

  • Pengaturan pola hidup. Contohnya istirahat yang cukup, mengatur pola makan, menjaga kesehatan, dan menjaga kebersihan.
  • Pengaturan pola makan. Pola makan yang baik salah satunya dengan memperhatikan nilai gizi dari makanan yang dimakan seperti air, karbohidrat, vitamin, lemak baik, dan zat besi.
  • Dan yang terpenting adalah latihan cukup dan stabil setiap waktu. Contohnya dengan membuat jadwal latihan mingguan.

Manusia sendiri juga sebenarnya sudah memiliki komponen yang tersusun dalam tubuh kita yang dapat mendukung kita dalam berlari. Contohnya fungsi tiga saluran setengah lingkaran untuk menyeimbangkan diri; refleks pandangan mata yang tetap terjaga dengan stabil meskipun ada pergerakan naik turun dari kepala; otot gluteus maximus yang berfungsi dalam penstabilan bagian tubuh atas; lengan yang berukuran pendek agar lebih efektif dalam pengayunan; lutut untuk menahan guncangan; dan telapak kaki yang seperti bantalan untuk berlari. 

Selain itu, kita juga memiliki otot tendon achilles yang tetap elastis dan sendi pada pergelangan kaki yang memiliki kinerja yang bisa diibaratkan sebagai tuas. Dengan adanya sendi, dapat menyebabkan kita menghemat 50% energi kita, karena 50% dari energi yang dikeluarkan akan disimpan untuk melakukan langkah berikutnya. Dengan menggunakan energi kinetik yang tersimpan, kita akan mampu berlari jarak jauh dengan mengeluarkan sedikit saja upaya. 

Tapi perlu diingatkan jika kita tetap memerlukan energi (salah satunya energi ATP) yang berguna sebagai bahan bakar tubuh kita. Kita dapat memperoleh ATP dari beberapa metode berbeda. Saat kita berlari dalam waktu yang panjang, sel-sel kita dipaksa untuk memproses energi yang tidak efisien (glikolisis). Dengan berlari lebih lambat, mitokondria akan bekerja lebih efisien yang disebut sistem Krebs. 

Disamping itu, tubuh kita juga memiliki kemampuan yang baik dalam memproduksi energi contohnya lewat sel mitokondria. Untuk mencegah otot agar tidak kaku, kita juga membutuhkan glukosa dalam bentuk karbohidrat. Maka dari itu, sebenarnya manusia normal sendiri sudah dibekali kemampuan dan komponen yang mendukung dalam berlari. Dan hal itu, tentu saja juga dialami oleh pelari maraton biasa.

Masalah kesehatan sebenarnya bukanlah hal yang sangat perlu untuk ditakutkan dalam melakukan lari maraton. Karena dalam sebuah survey yang dilakukan, angka kematian akibat dari lari maraton juga sangatlah kecil. Ada sebuah survey yang dilakukan terhadap 750.000 pelari maraton di Inggris. Dan dari angka itu, didapatkan bahwa risiko kematian akibat lari maraton ini kurang dari 1 banding 100.000 pelari. Malah justru olahraga lari dianjurkan karena dapat menurunkan resiko terserang penyakit jantung, diabetes, dan stroke.

Nah, akhirnya anda telah selesai membaca penjelasan dan alasan-alasan ilmiah saya tentang orang normal memiliki kemampuan berlari sama dengan pelari maraton. Sekarang, saatnya saya memberikan beberapa kesimpulan dari topik yang saya angkat pada artikel saya ini. Pertama-tama saya ingin menegasakan sekali lagi bahwa saya setuju terhadap pernyataan bahwa orang normal memiliki kemampuan berlari sama dengan pelari maraton. Yang menjadi alasan saya yang pertama adalah sebenarnya setiap orang normal sudah dibekali komponen dan sistem-sistem organ yang sama dengan pelari maraton pada umumnya, tapi mungkin kemampuan itu belumlah maksimal untuk dapat dikeluarkan. 

Alasan yang kedua adalah lari maraton sebenarnya tidak memerlukan syarat yang terlalu berat karena lari maraton lebih terfokus pada ketahanan diri terutama sistem gerak kita. Hal ini berbeda dengan lari sprint yang mengandalkan kecepatan waktu. Alasan ketiga adalah angka risiko kematian akibat lari maraton sangatlah kecil dibandingkan penyakit seperti diabetes dan akibat terlalu lama duduk. Bahkan, lari maraton cukuplah dianjurkan untuk mengurangi risiko terserang penyakit seperti stroke, penyakit jantung, dan diabetes. Yang membuat orang normal kalah dengan pelari maraton adalah karena pengaturan pola hidup kita yang sering kali salah dan terutama jadwal latihan para pelari maraton yang stabil dan baik.

Akhir kata saya akan menyampaikan kata-kata bahwa "practice makes perfect", maka janganlah lupa untuk selalu berlatih agar kita mencapai sesuatu yang maksimal. Saya juga mohon maaf atas kesalahan-kesalahan pada artikel ini. Terakhir, saya ingin mengucapkan terimakasih karena telah meluangkan sedikit waktu anda untuk membaca artikel saya ini. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya. Kritik dan saran sungguh saya harapkan, terimakasih! : )

Herlanti, Yani. dkk. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 5 Sekolah Dasar Semester Pertama. Jakarta Timur: Penerbit Yudhistira.

Kadaryanto. dkk. 2007. Biologi 2 Mengungkap Rahasia Alam Kehidupan SMP Kelas VIII. Jakarta Timur: Penerbit Yudhistira.

Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

http://lifestyle.kompas.com/read/2017/06/28/132337420/apa.yang.terjadi.pada.tubuh.saat.berlari.

http://health.kompas.com/read/2013/10/28/1023104/Lari.Maraton.Amankah.untuk.Anda.

http://bloglarijarakjauh.blogspot.co.id/2016/06/lari-jarak-jauh.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun