Sosok inspiratif memang kerap menarik perhatian. Bukan hanya yang memiliki banyak penggemar saja, melainkan sosok yang mampu memberikan semangat untuk menjalani hidup dengan penuh motivasi. Apalagi jika dapat memberi manfaat untuk orang lain, tentu akan menjadi panutan agar bisa lebih baik lagi. Salah satunya Elizabeth Setiaatmadja, yang merupakan salah satu perempuan pebisnis multitalenta yang berjiwa sosial.
Perempuan yang lebih akrab disapa dengan Liz Setiaatmadja ini selalu berusaha berpikir positif dan tidak pernah down. Saat ditanya tentang tujuan hidup, ia menjawab "to helping people, lewat apa saja..". Inspirasi yang paling kuat ia dapatkan dari kedua orang tuanya yang juga memiliki kepedulian sosial.
Value keluarga yang menjadi pedomannya adalah bagaimana agar dapat memberi sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain. Motivasi yang tertanam pada Bu Liz ini tentu berkaitan juga dengan berbagai pengalaman beliau di masa kecil.
Masa Kecil Elizabeth Setiaatmadja
Berbicara mengenai perempuan multitalenta, Bu Liz memang layak mendapatkan julukan yang satu ini. Pasalnya sejak kecil ia mengikuti berbagai les seperti menari, musik, bahasa Inggris dan lainnya. Bahkan jiwa dagangnya terlihat saat kelas 4 SD, ia berjualan kartu ucapan. Dengan bakatnya pula ia bisa mendapatkan penghasilan dari mengajar sejak kelas 1 SMP sebagai asisten guru.
Liz kecil dengan percaya diri menjawab ingin menjadi womanpreuneur Indonesia saat ditanya tentang cita-citanya di masa depan. Tak heran ia pun berbakat memanfaatkan peluang bisnis mulai dari stiker label nama hingga memiliki banyak reseller dengan menjual kartu telepon. So, bakatnya dalam berbisnis sudah terlihat mulai dari ia kecil.
Mandiri dalam Meniti Karir
Meskipun memiliki ayah seorang Presiden Direktur salah satu bank swasta ternama di Indonesia, namun Elizabeth Setiaatmadja berusaha untuk berkarir dengan kakinya sendiri.
Setelah lulus kuliah, ia mulai meniti karir menjadi karyawan yang kemudian mendapatkan promosi menjadi konsultan setelah satu tahun bekerja.Bu Liz sempat membantu suami di bidang video production untuk wedding yang kemudian menjadi batu lompatan dan mantap resign dari pekerjaan sebelumnya.Â
Pada tahun 2012, ia sempat divonis autoimun setelah melahirkan anak kedua. Meski harus menjalani pengobatan hingga 2 tahun, ia tetap memiliki mindset positif untuk semangat menjalani hidup. Tak berhenti di situ pada tahun 2014 ia kembali bersemangat dengan banyaknya yang penasaran dengan produk pakaian dalam kesehatan yang sempat ia gunakan. Banyak yang tertarik karena selain membuat lebih langsing juga dapat menyehatkan wanita.
Gesit Membantu Saat Pandemi
Produk pakaian dalam kesehatan yang ia pasarkan cukup laris dan berjalan hingga tahun 2019. Pandemi melanda Indonesia, tapi Bu Liz tidak tinggal diam atau terpuruk. Ia segera bergerak cepat dan berpikir tentang apa yang bisa dilakukan untuk bersama mengatasi pandemi. Banyaknya tenaga medis yang bingung dengan pengadaan baju APD adalah salah satu yang mengusik pikirannya. Bu Liz kemudian curhat tentang keinginannya membantu tenaga medis di media sosial, tak sangka temannya yang memiliki pabrik garmen pakaian anak pun langsung menghubungi.
