Mohon tunggu...
Himawan
Himawan Mohon Tunggu... Administrasi - https://himfiles.blogspot.com/ ....... https://opensea.io/himpersada

Twit update perkembangan weekly-chart #HIMpersada20 ( Hits Indonesia Mingguan ) di @himpublik | https://opensea.io/himpersada

Selanjutnya

Tutup

Music

HIMpersada20: 28 November-4 Desember 2021 (Kilas Balik Musik 2005-2014: Bagian 19)

29 November 2021   07:15 Diperbarui: 29 November 2021   07:16 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2014 : # Trend

Prediksi bahwa musik dangdut merajalela di tahun 2014 ini, setidaknya terbukti di layar kaca. Banyak program variety show televisi yang menyuguhkan "music of my country" ini sebagai penarik massa dan pengerek rating. Dari kontes dangdut sampai dangdut challenge yang diikuti banyak pejabat. Lalu di penghujung tahun 2014, videoklip "Sakitnya tuh disini" berhasil menyabet jutaan viewer di YouTube dan banyak yang membuat visual parodinya. Nggak hanya video, keberhasilan singel ini pun ternyata ada "follower"-nya dalam bentuk judul lagu, yakni : "Sakitnya disini" oleh : Trio Lestari ) dan "Atitnya tuh disini" ( oleh : Cita-citaku, plesetan dari nama penyanyi Cita Citata ).

Sementara untuk musik pop, entah kenapa penulis rasakan stagnan perkembangannya, terutama saat perhatian publik dari awal hingga kwartal ketiga tahun 2014 lebih tersedot ke urusan pemilu legislatif maupun presiden. Banyak musisi lokal yang sebelumnya ogah turun ke pusaran hingar bingar politik, tahun 2014 bisa dibilang awal partisipasi aktif mereka untuk menunjukkan dimana mereka berpihak.

Bila dari segi capres ada kubu Prabowo vs Jokowi, maka di lingkungan musisi ada "pertarungan" publisitas di jagat media sosial antara fans Slank vs Ahmad Dhani. Dari yang kreatif sampai yang konyol pun ada, he3... Puncaknya tentu saja : konser rakyat di Gelora Bung Karno beberapa hari jelang pencoblosan pilpres yang begitu meriah sekaligus mengharukan karena didukung atas dasar spontanitas dan dukungan banyak relawan.

Sempat vakum beberapa saat, MTV Indonesia kembali tayang dengan strategi baru yakni menggandeng beberapa stasiun tv lokal. Geliatnya mungkin tidak terasa secara nasional, namun penulis rasa basis pemirsa MTV Indonesia kali ini memang pasarnya ada di daerah.

2014 : # Media

Pembajakan ? RBT ? Dengan hadirnya layanan 4G LTE yang siap digelar operator telekomunikasi selular akan mengubah cara label maupun musisi tanah air dalam mendulang pemasukan. Integrasi pemasaran lewat forum media sosial bakal lebih agresif. Konten yang sulit didapatkan para fans via media konvensional seperti koran, radio, dan tv akan disediakan lebih interaktif lagi secara eksklusif lewat smartphone / tablet. Oh ya, dinanti langkah para label untuk mensosialisasikan fitur ala iTunes dalam memasarkan lagu2 para artis yang dinaunginya.

Koneksi 4G juga akan merevolusi industri radio dalam merengkuh jumlah pendengarnya, dari sekedar lokal segmented menjadi global integrated. Yang tadinya berdasarkan jaringann siar terbatas dengan karakter budaya tertentu, kini lintas batas negara dengan kesamaan taste dengaran. Sebagai contoh mungkin bisa disurvei berapa banyak pendengar dari Malaysia dan Singapura yang memantau streaming radio2 Indonesia untuk mendapatkan singel2 fresh maupun variatif karya anak negeri ?

Btw, saya saja belakangan ini lebih betah ngupingin radio2 daerah, khususnya Bandung dan Cirebon yang format program dan playlist racikan para MD-nya lebih pas dengan "selera" saya, he3... Nach jadinya saya baru tahu loch, ternyata ada beberapa radio Jakarta di tahun 2014 ini yang melakukan "re-branding" konsep siarannya, meski masih ada juga loch yang mengambil sikap idealis.

Untuk media konvensional, khususnya majalah, penulis sich berharap mereka bisa memunculkan jurnalis handal khusus musik dan berbagai dinamikanya. Apresiasi masyarakat tentang musik dalam negeri yang sepertinya tergolong "rendah" ini bisa jadi karena kontribusi pengamat musik yang berwawasan luas, independen, dan disegani masih kurang signifikan. Selama ini mereka baru sebatas dimintakan komentarnya atas sebuah fenomena musik sebagai pengisi acara dialog televisi atau menuliskan uneg-unegnya dalam kolom artikel, namun kiprah mereka masih dianggap orang "luar" oleh pelaku industri musik kita, bukan sebagai partner seimbang bagi katakanlah praktisi label rekaman atau broadcaster.

Bersambung .......

 

 

Disclaimer : 

Weekly-chart yang saya buat ini bersifat subyektif adanya ( tanpa pengaruh endorse label maupun tim manajemen artis manapun ), jadi kalau ada beberapa tembang favorit anda yang mungkin tidak ada di daftar tangga lagu ini, harap maklum adanya. Namun tiap minggunya, saya tetap pantau juga beberapa chart radio yang menjadi referensi materi dalam meng-update penyusunan lagunya. Terima kasih.

Kritik, kontak & kerjasama : jukeboxlist@yahoo.co.id

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun