Mohon tunggu...
Himawan
Himawan Mohon Tunggu... Administrasi - https://himfiles.blogspot.com/ ....... https://opensea.io/himpersada

Twit update perkembangan weekly-chart #HIMpersada20 ( Hits Indonesia Mingguan ) di @himpublik | https://opensea.io/himpersada

Selanjutnya

Tutup

Music

HIMpersada20: 24-30 Oktober 2021 (Kilas Balik Musik 2005-2014: Bagian 14)

25 Oktober 2021   07:15 Diperbarui: 25 Oktober 2021   07:24 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2011 : # On-air

Dengan semakin canggihnya dunia teknologi, kendala untuk "go international" sesungguhnya tinggal menjadi soal menunggu waktu saja. Mau audisi secara audio-visual, tinggal minta bantuan om YouTube untuk menjaring viewers. Pengenalan profil dan presentasi demo lagu, tinggal mengunggahnya di situs jejaring sosial. Dan siaran radio yang dulunya hanya sebatas kuatnya sinyal di udara dan batasan wilayah, kini bisa menjangkau pendengar seluruh dunia hampir tanpa batas -- asal ada koneksi internet yang stabil.

Bila sebelumnya untuk mendengarkan radio streaming perlu membuka situs resminya terlebih dulu di internet ( atau sekarang dari satu situs saja, bisa memilih hingga ratusan radio -- seperti yang bisa pembaca nikmati di situs ini, kini aplikasi streaming sudah bisa didengarkan secara mobile lewat gadget seperti smartphone maupun pc-tablet.

Seperti yang pernah penulis singgung, ada yang aplikasinya dibangun oleh providernya dan ada pula yang "nebeng" aplikasi radio player. Untuk Blackberry, mungkin anda kenal aplikasi NuxRadio. Sementara untuk sistem Android seperti yang penulis gunakan belakangan ini, banyak aplikasi gratis yang bisa diunduh seperti : TuneIn, XiiaLive, dan Pandora Internet Radio. Bisa dibilang, kini kompetisinya bukan lagi dengan radio2 sekota tapi satu negara. Mana stasiun radio yang punya program tangga lagu senantiasa update dengan yang chart radionya lelet akan bisa terlacak, he3...

Selain persaingan soal playlist yang digemari pendengarnya, pengelola radio juga berjibaku dalam memperebutkan kue iklan media yang kian ketat. Di beberapa stasiun radio ibukota yang penulis kupingin, terasa banget bahwa siaran mereka belakangan ini nyaris tanpa jeda pariwara. Enak juga sich jadi bisa nonstop nikmatin lagunya, bahkan kalau perlu announcernya nggak boleh ngomong bertele-tele lebih dari 1-2 menit, he3... Tapi sampai kapan secara operasional dengan pola siaran "kering" pesan komersial tersebut, mereka bisa bertahan ?

2011 : # Industri vs label

Bermula dari kasus "pengurangan" pulsa yang tidak dikehendaki pengguna selular, akhirnya merembet ke soal kemungkinan adanya unsur "pemaksaan" dalam proses reg/unreg berlangganan ring back tone di ponsel. Lalu beramai-ramai musisi yang merasa periuk nasinya bakal merosot drastis bila layanan nada sambung itu dihapus itu mengajukan protes, istilahnya kalau ada oknum industri musik yang bersalah, jangan hasil karyanya donk yang "dibakar".

Yup, ditengah gegap gempita karena ada beberapa artis yang dimanajemeninya tergolong sukses, entah itu karena jadwal manggungnya selalu padat dan merangkap pula sebagai model bintang iklan untuk berbagai produk yang berlainan, industri musik tanah air kita tengah "berdarah-darah".

Maraknya pembajakan seperti sudah menjadi penyakit kronis yang tidak jelas kapan usainya. Fitur file sharing / peer to peer di internet pun menyebabkan sebuah karya musik bisa lekas menjadi "emas" atau malah "sampah" dimana materi lagu yang sebenarnya patut dihargai hak ciptanya, sekarang lebih dipakai sebagai "sample" promosi atas eksistensi musisinya. Tak heran, sedikit sekali yang tertarik untuk memunculkan materi dalam format full album, kebanyakan cara mainnya dengan merilis satu singel dalam rentang 3-6 bulan sekali. Lha, kalau melepas semua lagunya ke pasaran, ntar keburu kehabisan "amunisi" donk.

Trik "dagang" semacam membuat gosip grup band dikabarkan retak dan mau bubar mulai banyak dikritisi karena dampaknya negatif secara pencitraan. Atau lihatlah sampai berapa lama melodrama segitiga antara Anang, Ashanti, dan Syahrini terus berlangsung dan apakah itu berpengaruh bagus terhadap respek masyarakat akan lagu2 yang mereka bawakan ? Sesuatu banget yach...

2011 : # Music goes on

Saat sebuah tembang paling anyar diperdengarkan kepada khalayak, mungkin kita sebagai penikmat musim awam nggak begitu mau tahu asal usul lagunya tersebut diproduksi label rekaman mana. Demikian juga ketika sebuah konser musik yang menghadirkan musisi kelas dunia tampil di Indonesia, khususnya Jakarta, penonton sepertinya nyaris tak peduli siapa promotor yang berhasil mendatangkan mereka.

Mengenai promotor konser, memang ada beberapa "cacat" yang sempat mewarnai industri pertunjukkan kita, diantaranya : pembatalan konser ( masih mending kalau promotornya bertanggungjawab mengembalikan tiket yang sudah terbeli konsumen, lha kalau diulur-ulur atau bahkan digantung refund-nya ? ) dan ketidaksesuaian jumlah tiket dengan kapasitas pertunjukkan ( untuk masalah ini, ingat konser Westlife yang sempat ricuh ? ).

Tapi musik adalah musik. Orang mau bilang genre tertentu sebagai aliran irama sampah, tokh kalau ada sebagian masyarakat kita yang suka terus mau bilang apa ? Di radio, musik berjaya ketimbang acara drama sinetron atau talkshow, he3... Meski yach penulis mesti terus terang bilang, meski namanya industri musik, tapi label rekaman bukan pabrik yang mesti dipaksa terus menerus mensuplai apa yang tengah nge-hits tapi juga menawarkan pilihan yang unik dan ( syukur2 ) berkualitas. Untuk yang satu ini, acung jempol buat Budi Doremi yang berhasil mencuri perhatian dengan notasi lagu yang cukup nyeleneh dan keluar dari arus genre boyband yang lagi mewabah.

2011 : # Apa selanjutnya ?

Jual CD kok di restoran fastfood dan minimarket ? Tapi kenyataannya memang inilah siasat beberapa label "mengakali" rendahnya tingkat penjualan produk fisik di toko kaset yang betulan. Di kedua jenis usaha yang penulis sebut diawal, setidaknya profesi kasir tidak lagi sebatas menghitung belanjaan yang dibeli oleh konsumen namun juga merangkap sebagai agen penjualan cd artis. Ada pula yang menjual tembangnya dengan sistem membundling dengan tipe ponsel keluaran terbaru atau malah memasarkannya di pom bensin.

Bila di luar negeri, ada yang namanya iTunes sebagai penyedia layanan penjualan musik online, maka untuk skala lokal tersebutlah nama LangitMusik. Ditengah kebiasaan masyarakat kita yang senangnya "gratisan", mengkampanyekan cara mendapatkan lagu dengan legal pasti tidak cukup sekedar slogan "stop piracy". Lagi2 konsumen mesti diberikan value-added agar lagu legal tidak hanya sebatas kenikmatan untuk didengar namun memiliki nilai memorable.

Ada seloroh begini. Siapa pencipta lagu yang paling dikenal tahun 2011 ini ? Ternyata jawabannya bukan Melly Goeslaw atau Dewiq, tapi pak Susilo Bambang Yudhoyono. Yup, berkat theme song Sea Games yang beliau ciptakan, hasil karyanya mendadak menjadi happening banget, he3...

Sorry to say, tahun 2011 ini terlalu banyak tembang daur ulang yang justru tidak dire-touch dengan baik. Entah ada apa dengan kreatifitas pencipta lagu tahun ini, sehingga label lebih condong melakukan "jalan pintas" artis2 barunya dengan memberikan lagu lawas untuk disajikan kembali, seakan label menjadi pabrik artis pendatang baru dan bukan pencetak karya dengaran yang mumpuni.

Mungkin banyak produser musik yang bertanya-tanya kira2 trend musik di tahun naga air 2012 bakal seperti apa yach ? Masihkah trend boyband bertahan, adakah penerus dangdut yang layak diperhitungkan eksistensinya setelah Ayu Tingting yang bisa tampil ke permukaan, apakah pamor band2 pop melayu bakal tenggelam, atau akankah aliran musik rock/alternatif bakal kembali merangsek pasar ? Kita nantikan juga siapa lagi "selebritis musik" pendatang baru hasil audisi YouTube berikutnya.

 

 

Bersambung .......

 

Disclaimer : 

Weekly-chart yang saya buat ini bersifat subyektif adanya ( tanpa pengaruh endorse label maupun tim manajemen artis manapun ), jadi kalau ada beberapa tembang favorit anda yang mungkin tidak ada di daftar tangga lagu ini, harap maklum adanya. Namun tiap minggunya, saya tetap pantau juga beberapa chart radio yang menjadi referensi materi dalam meng-update penyusunan lagunya. Terima kasih.

Kritik, kontak & kerjasama : jukeboxlist@yahoo.co.id

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun