Mohon tunggu...
Himawan
Himawan Mohon Tunggu... Administrasi - https://himfiles.blogspot.com/ ....... https://opensea.io/himpersada

Twit update perkembangan weekly-chart #HIMpersada20 ( Hits Indonesia Mingguan ) di @himpublik | https://opensea.io/himpersada

Selanjutnya

Tutup

Music

HIMpersada20: 12-18 September 2021 (Kilas Balik Musik 2005-2014: Bagian 8)

13 September 2021   07:15 Diperbarui: 13 September 2021   07:16 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2008 : # Radio

Untuk mengetahui trend musik terbaru, radio tetap menjadi pilihan utama. Lewat chart mingguannya, kita bisa tahu new entry maupun top request berdasarkan hasil racikan para MD. Belum lagi sudah hal jamak sekarang kita bisa mendengarkan streaming radio via media online, jadi siaran yang tadinya lokal bisa dipancarkan hingga ke seluruh pelosok dunia. Hanya sayangnya, selama penulis memantau perkembangan beberapa chart lewat situs yang tersedia, update data mingguannya masih tidak konsisten.

Dikarenakan penulis tinggal di Jakarta, maka ada sekilas review soal perkembangan radio2 ibukota. Kehadiran 2 stasiun radio Bandung ( OZ & 99ers ) setidaknya cukup memberi kita gambaran mengapa banyak bermunculan bibit baru para musisi muda dari kota kembang tersebut.

Gejala "Bandung invasion" ini mungkin masih berlanjut bila radio2 "gaul" Jakarta tidak mengantisipasi trend musik anak muda yang tampaknya sekarang begitu cepat. 

Setidaknya hal ini bisa penulis tengok bila tengah memantau chart radio2 ibukota dan sekitarnya, kok stasiun2 radio daerah lebih agresif menawarkan lagu rilisan baru juga dalam format daftar yang lebih banyak. Seperti yang tercatat di HIMlisted, yang paling banyak adalah chart Mozaik dari MostFM Medan yang memuat 40 lagu, sedangkan yang paling sedikit adalah Persada 7 milik radio Ardan Bandung ( belum lagi ditambah 7 lagu second/third singles ).

Satu lagi kritik untuk radio2 ibukota, nyaris tidak saya jumpai format chart dengan menjaring data permintaan lagu pendengar di jam rikues, sedangkan di radio2 daerah justru konsep program tersebut sudah jamak dan jadi barometer pembanding dengan yang dibuat oleh MD. Wah, kalau bicaranya sudah seperti ini, kapan yach penulis ditarik jadi MD aja, he3...

2008 : # Artis tahun ini

Grup band tahun ini tak pelak kita sematkan pada d'Masiv. Baik di radio maupun tv, penampilan mereka tampaknya menjadi "most wanted" untuk setiap acara musik. Lewat lagu2 juaranya macam : Cinta ini membunuhku, Di antara kalian, dan Merindukanmu secara bergantian nangkring di berbagai chart radio, sedangkan 2 singel lainnya seperti Aku percaya kamu dan Diam tanpa kata juga termasuk dalam jangkauan putar di beberapa acara rikues.

Sementara grup band lainnya malah justru lebih dirundung masalah di luar topik musik. Misalnya Ungu yang tahun lalu cukup booming, sekarang album religiusnya tidak begitu gegap gempita disambut public ( faktor jenuh 'nkali yach ), yang ada malah tentang konflik rumah tangga vokalisnya. 

Demikian juga dengan Dewa 19, bukan lagunya yang dikritik tidak "ear friendly" tetapi malah soal videoklipnya. Juga tak lupa, perseteruan segitiga antara Ahmad Dhani -- Maia Estianty -- Mulan Jameela yang begitu happening di awal tahun 2008.

Ada yang pisah ada pula yang berkumpul kembali. Kelompok yang "pisah" personel antara lain duo Maia, Jamrud, dan Seurieus. Sementara yang mengadakan justru "reunian", bisa kita sebut Java Jive, Emerald, sampai KLa Project. Dari jalur penyanyi solo pria, tahun 2008 mencuatkan nama Afgan sebagai talenta baru yang langsung meroket. Oh, ya no more Peterpan di tahun 2009 dan seterusnya karena bakal ganti nama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun