Mohon tunggu...
Matrimony Lesmana
Matrimony Lesmana Mohon Tunggu... Ilmuwan - Tukang Sosiologi Budaya

dengan ikhlas dan senang hati menyerukan bahwa perbedaan sosial budaya sama sekali bukan alasan pemisahan masyarakat;

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wabah Virus Corona dan Industrialisasi Keresahan Masyarakat

10 Maret 2020   08:30 Diperbarui: 11 Maret 2020   04:30 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: kompas.com)

Dinamika sosial ekonomi dan politik di seluruh dunia seketika 'pindah persneling' ke gigi dua atau gigi satu, kalau tidak berhenti sama sekali. Yang menjadi sumber masalah adalah satu tipe mikro organisme bernomor seri COVID-19, dengan kemampuan merubah atau mengurangi fungsi organ-organ tubuh manusia sehingga tidak bekerja seperti seharusnya.

COVID-19 lebih dikenal dengan (01) sebutan "virus Corona". Serangan virus ini mempunyai gejala, seperti (02) gangguan pada sistem pernapasan seperti, batuk, demam dan sesak napas. Pada stadium lanjut dapat mengakibatkan (03) radang paru-paru atau gagal ginjal, dan dengan itu sekaligus membuka kemungkinan existus letalis - (04) kematian. Namun angka penderita yang (05) sembuh tanpa memerlukan penanganan khusus mencapai angka 80% (www.who.int).

(06) Virus corona adalah virus zoonotic, bahwa tipe virus ini sudah mampu bermigrasi dari hewan ke manusia. (07) Wabah virus ini pertama kali merebak di Wuhan Tiongkok dan (08) hingga kini belum ditemukan obatnya.

Organisasi Kesehatan Dunia, WHO menyebutkan, bahwa (09) keadaan sakit yang diakibatkan virus ini pada dasarnya tergolong ringan. (10) Mereka yang lebih rentan terjangkit, sementara ini, adalah mereka yang berumur lanjut, atau yang menderita penyakit seperti darah tinggi, penyakit jantung, paru-paru, kanker atau diabetes. Logisnya, ketahanan tubuh mereka terhadap penyakit sudah berkurang dibanding manusia sehat atau berumur muda.

Dari keterangan di atas bisa saja disimpulkan, misalnya untuk diinformasikan ke mayasarakat, bahwa (07) sedang berjangkit sebuah wabah (06) penyakit menular. Penyakit ini (04) mematikan dan (08) belum ditemukan obatnya.

Lalu, apa ada yang salah dari kesimpulan ini? Jawabannya: tidak ada yang bisa disalahkan dari kesimpulan di atas.

Bahwa sesuai kenyataan, bila disebut (06) ada penyakit menular dan (04) mematikan. Dan benar adanya, kalau (07) penyakit ini sedang mewabah. Bahkan sudah merujuk pada fakta, bahwa sementara ini memang (08) belum ditemukan obat penangkalnya. Jelas sekali, bahwa poin-poin dari kesimpulan di atas tidak dilebih-lebihkan dan sudah merujuk pada informasi dari otoritas resmi.

 [...], tak seorangpun di dunia ini dengan senang hati terjangkit virus yang tidak ada obatnya. [...]

Hanya saja dari contoh kasus semacam ini orang dapat mewaspadai satu bentuk kelihaian berkomunikasi untuk mengarahkan persepsi masyarakat ke arah yang diinginkan, biasanya agar dapat ditarik keuntungan darinya.

Coba cermati sekali lagi perbandingan, dengan menggunakan penomoran pada keseluruhan informasi, antara keterangan dan pernyataan dari WHO dengan contoh kesimpulan. Lalu, perhatikan makna yang dikandung dari informasi di atas, berikut ini:

Bahwa virus Corona

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun