Mohon tunggu...
HIMIESPA FEB UGM
HIMIESPA FEB UGM Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada

Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi (HIMIESPA) merupakan organisasi formal mahasiswa ilmu ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada DI Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Economic Aspects in Delayed-Marriage Decision

16 April 2021   19:00 Diperbarui: 16 April 2021   19:03 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tren penundaan pernikahan yang dialami suatu negara dapat menjelaskan banyak hal mengenai negara tersebut. Sebagai contoh, Korea Selatan dan India, tren penundaan lebih dahulu tampak di Korea Selatan daripada di India sebagai respon terhadap industrialisasi, urbanisasi, dan partisipasi wanita dalam kegiatan ekonomi yang sudah terjadi sejak 1940-an. Adanya tren ini juga memperlihatkan adanya kecenderungan seseorang untuk menikah saat sudah mapan secara ekonomi. Tak hanya itu, tren penundaan pernikahan juga berkorelasi dengan PDB suatu negara, penduduk negara dengan PDB tinggi cenderung akan menunda pernikahan dan menikah dengan seseorang yang “selevel” dengannya. Lantas,  apakah tren penundaan pernikahan akan terus berlanjut dan berakhir pada hilangnya pernikahan? 

Daftar Pustaka

Becker, Gary S. 1973. “A Theory of Marriage: Part 1”. Journal of Political Economy, Vol. 81 No. 4. Diakses pada 24 Maret 2021.

Boertien, Diederik, dan Juho Härkönen. 2018. “Why Does Women’s Education Stabilize Marriages?”. Demographic Research, Vol.38, No. 41. Diakses pada 16 Maret 2021.

Furstenberg, Frank. 2015. "Will Marriage Disappear?". Proceedings of the American Philosophical Society 158 (3). Diakses pada 14 April 2021.   

Ga Young, Park. 2017. “More Koreans Get Married Late or Not at All”. Koreaherald, 22 Maret. Diakses pada 9 April 2021.

Greenwood, Jeremy, Nezih Guner, Georgi Kocharkov, dan Cezar Santos. 2014. “Marry Your Like: Assortative Mating and Income Inequality”. The American Economic Review , Vol. 104, No. 5. Diakses pada 14 April 2021.

Grossi, Renata. 2014. “Looking for Love in the Legal Discourse of Marriage Book”. Australia: ANU Press. Diakses pada 14 April 2021. 

Halim, Daniel, dan Sergio Rivera. 2020. “Love, Marriage, And Development: 4 Observations”. The World Bank, 14 Februari. Diakses pada 9 April 2021. 

International Institute for Population Sciences. 2017. “National Family Health Survey (NFHS-4) 2015-16”.  International Institute for Population Sciences, Desember. Diakses pada 1 April 2021.

Jones, Gavin W. 2010. “Changing Marriage Patterns in Asia”. Asia Research Institute Working Paper Series No. 131. Diakses pada 14 April 2021. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun