Mohon tunggu...
HIMIESPA FEB UGM
HIMIESPA FEB UGM Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada

Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi (HIMIESPA) merupakan organisasi formal mahasiswa ilmu ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada DI Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

The Other Side of Beauty Privilege: Why It Affects Labor Income?

5 Agustus 2020   08:15 Diperbarui: 5 Agustus 2020   09:42 1137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oleh: Rojaa Zahratul Fitrah (Ilmu Ekonomi 2019), Staf Departemen Kajian dan Penelitian HIMIESPA UGM

Pada tahun 2019, produk perawatan menguasai 40% dari keseluruhan pangsa pasar kosmetik global (Statista, 2020). Pada tahun yang sama, industri kosmetik di Amerika diperkirakan menghasilkan pendapatan sebesar 49,2 milyar dolar (Statista, 2020). Besarnya angka market share produk perawatan dan pendapatan industri kosmetik dapat menjadi gambaran besarnya kesadaran masyarakat untuk memiliki penampilan menarik. Penampilan menarik  dianggap mampu meningkatkan rasa percaya diri dan kebahagiaan seseorang. Hal tersebut dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan Hamermesh (2011). 

Dari sisi ekonomi, pengaruh penampilan terhadap penghasilan tenaga kerja menjadi topik yang menarik untuk dibahas oleh ekonom. Biddle dan Hamermesh (1998) menemukan hubungan antara penampilan dan penghasilan yang membuktikan terjadinya diskriminasi pada pasar tenaga kerja. Pada penelitian yang dilakukan di Amerika dan Kanada, Biddle dan Hamermesh (1994) menemukan bahwa tenaga kerja dengan penampilan menarik mampu menghasilkan pendapatan 5%-15% lebih tinggi dari pendapatan rata-rata. 

Secara sederhana, kejadian ini dapat digambarkan pada dunia nyata, seperti pada industri hiburan. Pada industri hiburan, para artis yang memiliki penampilan menarik, seperti wajah yang cantik, badan tinggi semampai, dan pembawaan yang penuh percaya diri cenderung lebih digemari sehingga mampu menghasilkan pendapatan yang lebih baik. 

Hal ini tentu juga didukung oleh bakat dan sifat yang baik. Namun, dari contoh sederhana ini dapat dilihat bahwa penampilan mampu memengaruhi pendapatan seseorang.  Hal ini tentunya akan memberikan efek yang berbeda pada setiap jenis pekerjaan. Melihat hubungan antara penampilan dengan penghasilan yang diterima tenaga kerja menimbulkan pertanyaan, mengapa penampilan mampu memengaruhi penghasilan tenaga kerja? 

Penampilan menarik 

Hak istimewa atau privilege dapat didefinisikan sebagai manfaat yang tidak diperoleh orang lain sekalipun orang-orang yang memiliki kekuasaan di dalam masyarakat, dapat berdasarkan status dan karakteristik tertentu (Case et al., 2012). McIntosh via Yonce (2014) menjelaskan, karena manfaat yang diterima hampir tidak terlihat bagi mereka yang memiliki privilege, banyak orang tidak mengakui privilege sebagai hal yang valid dari bentuk ketidaksetaraan sosial.

Hingga saat ini tidak ada definisi baku dari penampilan menarik, banyak orang menilai bahwa standar menarik atau tidak penampilan seseorang merupakan hal yang subjektif. Standar tersebut dinilai kurang jelas lantaran dapat berubah akibat perubahan waktu pada budaya yang sama, preferensi, dan mode pakaian untuk menilai bentuk badan yang ideal (Hamermesh dan Biddle, 1993).  

Berbagai penelitian telah membuktikan adanya kaitan erat antara penampilan dengan penghasilan seseorang, tetapi pengaruh tersebut akan berbeda pada setiap jenis pekerjaan dan gender (Sierminska, 2015).  Selain itu, keuntungan yang diterima sebagai pengaruh dari memiliki penampilan menarik akan berbeda di setiap negara. Namun, pada tulisan ini kita hanya akan membahas alasan mengapa penampilan menarik mampu memengaruhi  penghasilan secara umum tanpa pengaruh dari jenis pekerjaan dan gender. 

Mengapa Penampilan Memengaruhi Pendapatan?

Menjadi tanda tanya besar, mengapa penampilan mampu memengaruhi penghasilan seseorang? Berbagai penelitian bermunculan mencoba untuk menjawab pertanyaan tersebut. Terlepas dari banyaknya metode yang telah digunakan oleh penelitian-penelitian sebelumnya, tulisan ini akan berfokus kepada pendekatan metode eksperimental. Dalam sebuah studi, Mobius dan Rosenblat (2006) melakukan sebuah eksperimen untuk mengetahui alasan mengapa penampilan mampu memengaruhi penghasilan seseorang. 

Riset tersebut melibatkan pewawancara yang merupakan karyawan perusahaan dan pelamar yang merupakan lulusan sarjana dan pascasarjana dari Tucuman, Argentina. Subjek pada penelitian ini berasal dari berbagai jurusan dengan komposisi 33% dari seni dan humaniora, 46% dari sains, medika, dan komputer, dan 21% dari bisnis dan ekonomi. Peneliti melakukan pengukuran penampilan subjek dengan cara melibatkan 50 siswa SMA di Tucuman sebagai evaluator penampilan pelamar melalui pas foto yang diberikan nilai 1-5 ("plain" hingga "above-average beautiful"). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun