Mohon tunggu...
Himatul Aliyah
Himatul Aliyah Mohon Tunggu... Lainnya - "Menulis adalah bekerja untuk keabadian," Pramoedya Ananta Toer.

Meski sastra dikata hal purba, tidak jadi trend, tak masalah buatnya. Ia tetap mencintai dunia literasi. Cita-citanya tidak muluk, tidak hendak mengubah tatanan dunia dengan pemikirannya. Namun, sekedar berbagi sudut pandang dengan para pembaca dan masyarakat luas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ateis Dibilang Salah, Beragama Malah Dipersusah

14 Desember 2020   08:28 Diperbarui: 19 Desember 2020   14:49 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber gambar: satuharapan.com)

Alkisah, di suatu negeri yang konon damai hiduplah dua orang pemuda yang berkawan karib. Satu pemuda berkulit coklat bernama Paryono. Dari warna kulitnya, mudah ditebak aktivitas yang menjadi kesenangannya, tak jauh-jauh dari sengatan sinar matahari; memancing, main layangan, main di lapangan hingga sawah. Tentu tak jadi masalah, selama tidak mempermainkan hidup orang lain. Sedangkan kawan karibnya yang berkulit langsat, hobinya rebahan dan membaca buku, namanya tak jauh berbeda: Karyono. Mereka memang bersebarangan hobi, wajar jika dalam sehari mereka cuma bertemu sekali di tempat belajar. Sampai suatu ketika kegiatan belajar mereka diliburkan. Alasannya; terjadi suatu kisruh di wilayah tempat tinggal mereka. Karyono yang cuma hobi rebahan dan baca buku jelas tak tahu apa-apa. Didorong rasa penasaran, Karyono menghampiri Paryono di kediamannya. Kebetulan rumah mereka tak terlalu jauh.

" He Par, sebetulnya ada masalah apa di tempat ini?"

"Masalahnya ya kamu ini, Kar. Tidak mau keluar rumah, jadinya kuper. Hehe"

"Par, aku serius lho ini. Aku sampe rela menghabiskan sisa tenaga buat kemari. Kok malah dapat jawaban yang tidak mengenakkan."

"Itu lho. Lagi ada kisruh. Biasa, masalah yang itu-itu aja."

"Masalah apa?"

"Pembubaran dan pelarangan beribadah."

"ha? Masa ada ibadah yang dilarang?"

"Lha itu lucunya tempat kita ini. Tidak ibadah salah, ibadah lebih salah lagi"

"hmm Ateis dibilang salah, beragama malah dipersusah. Begitu, Par?

" Apa betul begitu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun