Mohon tunggu...
Himala
Himala Mohon Tunggu... -

Kebaikan Untukmu HIMALA

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengatasi Penyakit yang Tidak Bisa Disembuhkan "Multiple Sclerosis"

2 April 2019   10:53 Diperbarui: 2 April 2019   10:56 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Salah satu ciri khas MS adalah periode kambuh yang parah, diikuti dengan sedikit peningkatan, sampai penderitanya akan kambuh lagi. Kaki Craig sempat bisa digunakan berjalan lagi, walaupun rasanya seperti menginjak silet. Tapi pola kambuh tadi berulang-ulang setiap 4 bulan dan menjadi lebih parah setiap kalinya.

Semakin lama penyakit Craig semakin parah, tidak hanya fisiknya tapi juga kemampuan berpikirnya. Craig kesulitan untuk hal-hal sederhana seperti tidak bisa lagi memahami kata yang dieja. Dia juga tidak bisa melakukan 2 hal di saat bersamaan, seperti berbicara sambil memegang sesuatu.

Karena kondisinya, Craig akhirnya tidak lagi bisa bekerja. Setelah istrinya meninggalkan Craig, dia tinggal di sebuah rumah kecil berlantai 1 sambil mengurus anaknya yang masih kecil. Hanya dalam 4 tahun MS telah menghancurkan tubuh, karir dan pernikahan Craig.

Secercah harapan pun tidak terlihat bagi Craig sebelum dia menjadi buta dan nyaris lumpuh total. Saat menjalani kemoterapi karena gejala yang bertambah parah tersebut, Craig bertemu Janine. Seorang wanita yang pernah menjadi rekan kerjanya. Wanita yang menjadi kekasih Craig dan menyertakannya ke program Taking Control of MS (Mengambil Kendali dari MS) dari Prof. George Jelinek di The Gawler Foundation.

MS adalah sebuah penyakit di mana sel kekebalan tubuh "salah sasaran". Bukannya menghancurkan penyakit, sel imunitas kita malah memakan lapisan pelindung syaraf dari tubuh kita sendiri. Prof. Jelinek beranggapan bahwa konsumsi lemak jenuh adalah pemicu meningkatnya aktivitas tersebut di dalam tubuh. Penelitian ternyata juga membuktikan lemak jenuh dan produk susu berefek sangat buruk pada penderita MS.

Untuk itu asupan nutrisi yang tepat adalah salah satu kunci program penyembuhan MS tersebut. Langkah pertama Craig adalah mengubah pola makan menjadi memperbanyak makanan yang kaya Omega 3 seperti bayam dan minyak ikan, serta menghindari produk olahan susu dan makanan yang mengandung lemak jenuh.

Langkah kedua dalam program Taking Control of MS adalah mendapat asupan vitamin D. Craig harus mendapat sinar matahari minimal 10-15 menit sebanyak 2-3 kali seminggu, atau mengkonsumsi vitamin D3. Langkah ini bisa juga dibarengi dengan olahraga, yang memang menjadi langkah ketiga. Tergantung kondisi tubuh, disarankan penderita MS melakukan olahraga selama 30 menit, 5 kali seminggu. Aktivitas fisik biasa atau rehabilitasi juga sangat membantu jika memang memungkinkan untuk berolahraga.

Hidup dengan MS sangatlah membuat penderitanya tertekan, untuk itu langkah keempat adalah melakukan meditasi. Stres akan mudah memicu memburuknya kondisi penderita MS. Di sini meditasi membantu mengurangi depresi, rasa sakit, serta menimbulkan perasaan-perasaan positif. Disarankan penderita MS melakukan meditasi setidaknya 30 menit sehari.

Langkah terakhir di program MS tersebut adalah obat yang dikonsumsi. Memilih untuk mengkonsumsi obat atau tidak adalah pilihan yang sangat personal. Untuk program tersebut, langkah pertama sampai keempat biasanya cukup untuk mengurangi gejala yang diderita dan mencegah kambuhnya MS.

Selain itu, obat-obat MS bisa menyebabkan efek samping yang beragam. Untuk langkah ini, penderita MS dipersilakan mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang obat yang akan dipakai dan mempertimbangkannya sendiri. Terkadang penderita mungkin perlu mencoba beberapa jenis obat sebelum menemukan satu yang cocok untuk tubuhnya.

Kurang lebih itulah langkah-langkah yang juga dilakukan Craig Wheeler untuk memerangi penyakitnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun