Mohon tunggu...
Himabio Universitas Nasional
Himabio Universitas Nasional Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Himpunan Mahasiswa Biologi Universitas Nasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengapa Air Laut Tidak Tawar?

15 Juli 2021   18:08 Diperbarui: 16 Juli 2021   16:21 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : gurupendidikan.com

Disusun oleh : Tazkia Umaira A, Mira Farhana, Hendrawan Bakri, Puspita Sekar A, Ziyadatul Hoiroh, dan Muhammad Rafli A 

Laut merupakan suatu kumpulan air asin dalam jumlah banyak yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau. Kehidupan di laut merupakan suatu sistem yang sangat kompleks dan saling bergantungan antara satu dengan yang lainnya, baik itu faktor biotik dan juga abiotik. Salah satu faktor abiotik yang sangat penting bagi kehidupan di laut adalah salinitas. Salinitas merupakan jumlah dalam gram zat padat yang terlarut dalam satu kilo gram air laut jika semua unsur brom dan yodium digantikan dengan klor dalam jumlah yang setara. 

Salinitas umum digunakan untuk menunjukkan tingkat keasinan dari air laut. Rasa asin dari air laut berasal dari garam dan mineral yang terkandung di dalamnya. Dari mana garam dan mineral yang ada di laut berasal? Mengapa air laut tidak terasa tawar seperti sungai-sungai yang mengalir ke laut? Laut sendiri diperkirakan sudah terbentuk sejak 500 juta tahun yang lalu. 

Salah satu hipotesis menyebutkan bahwa air di laut berasal dari suatu proses yaitu degassing. Pada saat itu, uap air dari dalam bumi terlepas ke atmosfer. Uap air yang tertahan di atmosfer kemudian mulai mendingin dan jatuh ke bumi dalam bentuk air, seiring dengan suhu permukaan bumi yang mendingin. Hujan yang terjadi selama ratusan tahun menghasilkan laut yang kita kenal sekarang. 

Bagaimanapun juga, air laut purba diperkirakan hanya sedikit terasa asin. Proses pengasinan air laut terus terjadi seiring dengan berjalannya waktu. Garam dan mineral yang terkikis dari batuan di daratan, terbawa oleh air sungai menuju dan pada akhirnya terakumulasi di laut. Mineral-mineral yang ada di dalam kerak bumi juga merupakan sumber dari garam dan mineral yang ada di laut sekarang. Garam dan mineral yang ada di laut akan tetap berada di laut walaupun ketika terjadinya evaporasi air laut yang pada akhirnya menghasilkan hujan. Itu mengapa air laut tetap terasa asin, walaupun seluruh sungai dari daratan terus menerus mengisi laut dengan air tawarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Arief, Dharma. 1984. Pengukuran Salinitas Air Laut Dan Peranannya Dalam Ilmu Kelautan. Oseana, Vol 9 (1): 3-10. 

Dharma A. 1984. Pengukuran Salinitas Air Laut Dan Perannya Dalam Ilmu Kelautan. Oseana, Vol 9 (1) : 3-10.

Godam. 2009. Pengertian Pertanian, Bentuk & Hasil Pertanian Petani - Ilmu Geografi (Online). http://www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertianpertanian-bentuk-hasil-pertanian-petani-ilmu-geografi.html. Diakses tanggal 26 Mei 2021.

Prastusi OP. 2017. Pengaruh Komposisi Air Laut dan Pasir Laut Sebagai Sumber Energi Listrik. Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan. Vol 1 (1): 35-41. 

Setiawati M dan Suprayudi M. 2003. Pertumbuhan dan efisiensi pakan ikan nila merah yang dipelihara pada media bersalinitas. [Skripsi]. jurusan Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB: Bogor.

Swenson H. 1983. Why Is The Ocean Salty? U.S. Department of the Interior/Geological Survey.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun