Mohon tunggu...
hilyatun aulia
hilyatun aulia Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

jangan pernah lelah untuk merasa bodoh

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hujan Itu 1% Air 99% Rindu

27 November 2020   16:45 Diperbarui: 12 Desember 2020   00:14 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan lagi-lagi takdir berkata lain, semuanya atas kehendak Allah tentunya. Belum menjadi alumni pun, Allah menakdirkan kami untuk berpisah, sedih pastinya, tapi sebagai orang yang beriman tentunya kita harus menerima semua apa yang telah Allah takdirkan, karena ku yakin ada hikmah yang sangat berharga dibalik itu semua, hanya saja butuh waktu dan proses untuk menemukannya, tak semudah menemukan baju didalam lemari baju yang kecil.

Pernah ku mengajukan sebuah pertanyaan lewat story instagram pribadiku "Apa sih dampak  positif dari pandemi ini menurut kalian?" . jawaban yang ku dapatkan dari para followersku sangat beragam, diantara mereka ada yang menjawab "Jadi dapat ilmu baru apalagi yang berkaitan masalah-masalah fiqh," ada juga yang menulis, "Bahagia, bisa kumpul dengan keluarga secara lengkap," yang lainnya menulis "jadi lebih peduli dengan kebersihan dan kesehatan,"  ada juga yang menjawab "Jadi bisa memulai bisnis dari rumah" dan jawaban-jawaban lainnya. Intinya pandemi ini mengajarkan kita banyak hal, jika kita mau merenungi dan mempelajarinya.

Hujan adalah anugerah sangat berharga yang Allah berikan, yang wajib disyukuri oleh  setiap makhluk. Tapi saat ini bagiku, setiap tetesan hujan yang turun dan mengalir, ku hayati rindu yang mendalam. Mengapa ku sangat merindukannya, mungkin karena terlalu banyak kenangan indah yang tersimpan dalam memori.  Jika takdirNya berkehendak untuk mempertemukan kita kembali, entah itu di alam yang sama atau di alam yang lebih indah, waallahu 'alam. Kita hanya bisa saling mendoakan didalam setiap sujud, Allahlah yang menentukan.

Jadi, bagiku hujan itu 1% air 99% rindu.  Kalau menurutmu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun