Mohon tunggu...
Hilyatul Jannah
Hilyatul Jannah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa politeknik keselamatan transportasi jalan

moodyan girl

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film Surat dari Praha, Kisah Romantis Pelajar Indonesia pada Masa Orde Baru

1 Desember 2022   09:10 Diperbarui: 1 Desember 2022   09:30 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Film Surat dari Praha adalah film Indonesia tahun 2016 karya dari Angga Dwimas Sasongko sebagai sutradara. Film ini menceritakan tentang masa perang dingin yang terjadi akibat perseteruan antara blok barat dengan blok timur, yang dimana menempatkan Indonesia pada persimpangan diantara keduanya. Pada tahun 1965, terjadi pergolakan politik paling berdarah di Indonesia  yang dimana orang-orang yang dianggap berhaluan “kiri” dan pendukung presiden Soekarno disingkirkan. Ratusan mahasiswa ikatan dinas (MAHID) yang dikirim Presiden Soekarno ke Praha di Cekoslovakia dipaksa mengakui pemerintahan baru yang menamakan dirinya “ORDE BARU”. Film ini diambil dari kisah kehidupan para pelajar Indonesia di Praha yang tidak bisa kembali akibat perubahan situasi politik di Indonesia.

Film yang menceritakan, seorang anak perempuan yang bernama Larasti yang memilki hubungan yang tidak harmonis dnegan ibunya. Ia meninggalkan ibunya dirumah sendirian tanpa berpamitan, dan menikah diluar sepengetahuan ibunya. Dan kembali kerumah saat ibunya sedang sakit. Hanya untuk meminta sertifikat rumah. Tak lama setelah itu ibunya meniggal dunia, dan beliau pun menitipkan sebuah kotak wasiat kepada pembantunya untuk di berikan kepada anaknya, untuk diserahkan kepada seseorang kenalan ibunya di masa lalu di Praha. Syarat agar larasati mendapatkan rumah tersebut dengan memberikan surat wasiat tersebut kepada Jaya di Praha.

Ia pun kemudian berangkat ke Praha, untuk menyerahkan wasiat ibunya kepada Jaya. Setelah sampai di Praha, ia pun bertemu dengan Jaya, akan tetapi Jaya tidak mau menerima surat tersebut, sehingga ia terus mengikuti kemanapun Jaya pergi. Setelah sekian banyak paksaan akhirnya Jaya pun menjawab alasan dia mengirim surat-surat tersebut, karna suratnya tidak pernah dibalas oleh ibunya Larasati. Jaya adalah mantan tunangan  ibu sulastri yang berkuliah di Praha, ia berjanji akan pulang menemui ibu Sulastri. Akan tetapi, pada masa itu politik di Indonesia sangat tidak stabil, sehingga Jaya tidak bisa pulang ke Indonesia selama belasan tahun. Larasati pun marah karna ternyata Jaya lah yang menjadi penyebab ketidak harmonisan antara ibu dan ayahnya. Ia marah karna surat-surat dari Jaya menjadikan ia tidak bisa merasakan hubungan keluarga yang baik.

Karna tidak mau dirinya dituduh terus-terusan sebagai sumber masalah keluarga ibu Sulastri, akhirnya Jaya mau menandatangani surat tersebur. Ia pun berdamai dengan masa lalunya, dan menceritakan hal yang terjadi antara dirinya dan ibu Sulastri kepada larasati. Ia pun berkata sampai ia tua hanya ada ibu sulastri dihatinya, ia pun tidak pernah menikah dengan perempuan lain.

Film ini adalah film yang mengangkat cerita yang ringan untuk difahami, akan tetapi tetap ada poin –poin sejarah yang terjadi dalam film ini.Sebuah kisah romansa yang dialami para pelajar di Indonesia pada masa itu, yaitu tidak bisa kembali ke Indonesia dan bertemu kekasih mereka di Indonesia. Mereka tidak bisa kembali ke Indonesia karna mereka menentang keras pemerintahan pada masa itu, yaitu pemerintahan masa orde baru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun