Ku seduh kopi yang tak berasa itu
Dengan sesekali melirikkan aksa Ku ke arahmu
Desauan angin yang menyelinap
Masuk dalam sela-sela tubuhmu
Menyebarkan aroma manis yang menusuk hidungkuÂ
Bersamasenja Â
Kita menikmati waktu
Bercengkerama perihal bagaimana aku dan kamu
Yang memilih untuk berada dipersimpangan rasa
Kau, yang menuliskan kata tentang perpisahan
Menjadikan aku pendiam dalam dekapan
Menundukkan asa dalam angan
Berlaei jauh Bersama KENANGAN
Menyambut temaram dengan satu kali kecupan
Mengakhiri sebuah kisah Bersama kopi dan juga senja
Kau pergi menitipkan lara
Hingga membekas dalam dada
Selamat tinggal KENANGAN…
Selamat tinggal pada malam-malam penuh sesak berurai air mata
Karena perpisahan menghadirkan rindu yang begitu menyesakkan
Selamat tinggal kisah kasih yang kelam
karena hanya akulah yang jatuh dan mencinta begitu dalam
Selamat tinggal lagu lagu sendu yang dulu sangat menggambarkan perasaanku,
Sungguh, SELAMAT TINGGAL…