Mohon tunggu...
Hilmy Faisal
Hilmy Faisal Mohon Tunggu... Mahasiswa - D-IV Teknologi Radiologi Pencitraan, Universitas Airlangga

saya adalah mahasiswa D-IV Teknologi Radiologi Pencitraan di Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Perkembangan AI Menimbulkan Dampak Potensial dalam Pekerjaan Manusia

26 Mei 2023   14:04 Diperbarui: 26 Mei 2023   14:12 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

AI (Artificial Intelligence) atau Kecerdasan Buatan adalah bidang dalam ilmu komputer yang bertujuan untuk menciptakan sistem yang dapat meniru, menirukan, atau menampilkan kemampuan yang mirip dengan kecerdasan manusia. AI melibatkan pengembangan algoritma dan model matematika yang memungkinkan komputer dan sistem lainnya untuk menganalisis data, belajar dari pengalaman, membuat keputusan, dan melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia.

Pendekatan dalam AI meliputi beberapa teknik, seperti pembelajaran mesin (machine learning), pemrosesan bahasa alami (natural language processing), visi komputer (computer vision), logika fuzzy (fuzzy logic), dan jaringan saraf tiruan (artificial neural networks). Pembelajaran mesin merupakan metode yang paling umum dalam AI, di mana sistem komputer dapat mempelajari pola dari data yang diberikan dan menggunakan pengetahuan tersebut untuk membuat keputusan atau menghasilkan prediksi.

AI digunakan dalam berbagai bidang, termasuk industri, layanan keuangan, perawatan kesehatan, transportasi, robotika, gaming, dan banyak lagi. Contohnya, dalam industri otomotif, AI digunakan dalam pengembangan kendaraan otonom yang dapat mengemudi sendiri. Dalam perawatan kesehatan, AI digunakan untuk diagnosis penyakit dan perencanaan perawatan. Dalam gaming, AI digunakan untuk menciptakan karakter computer yang cerdas dan responsif.

Dalam beberapa dekade terakhir, kecerdasan buatan (AI) telah mengalami perkembangan pesat yang mengubah berbagai aspek kehidupan kita. Salah satu dampak yang signifikan adalah potensi AI dalam menggantikan pekerjaan manusia. Dalam artikel ini, kita akan membahas perkembangan AI yang dapat menggantikan pekerjaan manusia, tantangan yang dihadapi, serta implikasi sosial dan ekonomi yang perlu dipertimbangkan.

  • Otomasi pekerjaan rutin salah satu cara utama AI menggantikan pekerjaan manusia adalah melalui otomatisasi pekerjaan rutin. Tugas-tugas yang sederhana, berulang, dan membutuhkan pemrosesan data dapat dilakukan dengan cepat dan akurat oleh sistem AI. Misalnya, di sektor manufaktur, robot dapat menggantikan pekerja manusia dalam tugas-tugas penuh repetisi, seperti perakitan produk. Hal ini meningkatkan efisiensi, mengurangi kesalahan manusia, dan menghemat biaya produksi.
  • Penggantian Pekerjaan di Sektor Layanan Selain pekerjaan rutin, AI juga menggantikan pekerjaan di sektor layanan. Asisten virtual seperti chatbot dan voice assistant telah digunakan secara luas dalam industri perbankan, e-commerce, dan layanan pelanggan. Mereka dapat menerima permintaan, memberikan informasi, dan menyelesaikan transaksi tanpa perlu interaksi manusia. Hal ini mengarah pada pengurangan kebutuhan akan staf layanan pelanggan, meskipun interaksi manusia tetap penting dalam beberapa situasi yang lebih kompleks.
  • Kendaraan Otonom Kendaraan otonom merupakan contoh nyata bagaimana AI menggantikan pekerjaan manusia. Dengan kemampuan sensor dan pemrosesan data yang canggih, mobil otonom dapat mengemudi tanpa adanya pengemudi manusia. Ini memiliki potensi untuk menggantikan pekerjaan pengemudi truk, supir taksi, dan pengemudi transportasi umum. Namun, perlu dicatat bahwa transisi menuju kendaraan otonom ini masih dalam proses dan memerlukan pengembangan lebih lanjut untuk memastikan kemanan dan kehandalan yang maksimal.

Dampak Sosial dan Ekonomi Perkembangan AI yang dapat menggantikan pekerjaan manusia memiliki dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. Di satu sisi, otomatisasi dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan inovasi di berbagai sektor. Namun, di sisi lain, dapat menyebabkan pengangguran struktural, ketimpangan pendapatan, dan ketidaksetaraan ekonomi. Penting untuk mempersiapkan diri dengan membentuk keterampilan yang sesuai dan mengadopsi kebijakan yang mendukung transisi yang adil menuju masa depan yang dikuasai oleh AI.

Perkembangan AI telah membuka pintu bagi potensi penggantian pekerjaan manusia. Otomatisasi pekerjaan rutin, penggantian pekerjaan di sektor layanan, dan kendaraan otonom adalah beberapa contoh bagaimana AI dapat menggantikan peran manusia. Sementara ada manfaat yang signifikan dalam efisiensi dan produktivitas, penting untuk mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi yang dihasilkan. Diperlukan pendekatan yang hati-hati untuk mengelola transisi ini dan memastikan keseimbangan antara manfaat teknologi dan kesejahteraan manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun