Mohon tunggu...
Hilmi Yatus
Hilmi Yatus Mohon Tunggu... Guru - Allah maha baik

Bersama kesulitan pasti ada kemudahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Globalisasi, Pendidikan dan Sekolah Dalam Menjawab Era Industri 4.0

31 Oktober 2020   17:11 Diperbarui: 4 November 2020   07:12 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tanpa anda sadari pendidikan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan kita. Karena dengan pendidikam seseorang bisa dengan mudah mengembangkan potensi yang didalam dirinya, dengan pendidikan seseorang juga dapat membentuk kepribadian didalam dirinya.  Pendidikan tidak hanya berbentuk formal saja seperti sekolah dan perguruan tinggi, tetapi dalam pendidikan ada yang namanya pendidikan informal dan nonformal dalam pembentukan kepribadian seseorang.  Sebelum membahas lebih jauh anda harus mengetahui lebih dulu apa itu pendidikan formal, informal dan nonformal.

• Pendidikan Formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang. Pendidikan formal terdiri dari Sekolah dasar, SMP, SMA dan perguruan tinggi (Kuliah). Sedangkan Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan yang dilakukan diluar pendidikan formal seperti lembaga khusus, lembaga pelatihan ataupun kelompok belajar, majelis taklim dsb. Sementara pendidikan Informal adalah pendidikan yang dilakukan oleh pihak keluarga dan lingkungan dalam bentuk kegiatan belajar yang dilakukan secara mandiri.

Jadi, Pengertian dari pendidikan itu sendiri adalah suatu kegiatan baik itu dibawah naungan mentri pendidikan ataupun tidak dalam rangka pembentukan kepribadian seseorang dan mengasah sejauh mana kemampuan seseorang tersebut agar dapat menyesuaikan dirinya seiring dengan semakin berkembangnya jaman.

Dalam berpendidikan tentunya yang penting tudak hanya ilmu yang didapat tetapi juga moral yang baik disebabkan ilmu yang dimiliki. Karena saat ini kemerosotan moral di Indonesia semakin menjadi mulai dari seorang anak yang berani membantah orang tuanya, berbohong demi kesenangan dirinya dan banyak pula seorang anak yang tidak segan- segan berkata kasar terhadap orang yang lebih tua darinya.

Oleh karena itu, Budiningsih (2008) berpendapat bahwa penalaran moral menekankan pada alasan mengapa suatu tindakan dilakukan. Sehingga dapat dinilai apakah perbuatan itu baik ataupun buruk.

Sedangkan Mulyani dkk (2007) menyatakan bahwa anak- anak mengidentifikasi dirinya dari ibu dan ayahnya serta orang lain yang dekat dengannya. Oleh karena itu, dalam mengeyam pendidikan alangkah baiknya seorang anak diberikan pendidikan yang berbasis Agama atau religi.  Karena dasar pendidikan Agama yang kokoh apabila ditanamkan kepada seorang anak dapat membentuk karakter yang peduli dan penuh kasih terhadap sesama.

Apalagi dalam era Globalisasi saat ini justru pendidikan harus benar- benar diberikan kepada seorang anak. Ada beberapa Langkah- Langkah untuk mengantisipasi dampak negatif dari globalisasi yaitu : 

1. Menanamkan sikap cinta produk dalam negeri terhadap peserta didik

2. Menumbuhkembangkan nilai- nilai pancasila kepada peserta didik

3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran Agama tidak hanya menjadi tugas dari Guru Agama tetapi juga tanggung jawab oleh semua guru disekolah.

4. Memberikan gambaran dari dampak negatif dari peserta didik dalam pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun