Mohon tunggu...
Muhammad Hilmi Shofwan
Muhammad Hilmi Shofwan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Senja di Bale Usut

14 Oktober 2022   22:44 Diperbarui: 14 Oktober 2022   23:01 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada pukul setengah lima, di kala senja yang tenang, disebuah tempat yang diberi nama bale usut, matahari yang sudah berada di ujung barat mulai meredup perlahan-lahan, tetapi cahaya nya masih sedikit tersisa di atas awan yang mulai membiru.

Suasana yang mulai dingin sedingin nutrisari blewah yang diberikan banyak es batu, sangat berbeda dengan suasana matahari terbit ketika berada di pantai Kuta.

Diwaktu sekarang ini, banyak orang-orang yang mulai kembali ke rumah masing-masing dengan raut wajah yang cukup lelah setelah menghabiskan waktu mereka di tempat kerja nya.

Berbeda dengan pedagang nasi goreng, mereka baru akan berangkat menuju pangkalan nya masing-masing untuk mengais rezeki yang akan mereka dapatkan.

Waktu yang terus berlalu sudah menunjukan pukul enam, isyarat akan dikumandangkan nya adzan maghrib yang merupakan panggilan ibadah untuk seluruh umat muslim. 

Mendengar panggilan tersebut, kami dan para warga sekitar bergegas menuju masjid terdekat untuk melaksanakan salat maghrib.

Setelah melaksanakan salat maghrib, banyak anak-anak yang berlarian menuju lapangan serba guna untuk bermain bersama.

Saya dan teman-teman kembali ke tempat dimana kami berbincang sebelumnya. 

Kami kembali berbincang-bincang dan ditemani dengan segelas kopi yang telah dingin, tanpa disadari ibu dari teman kami mengajak kami untuk masuk ke dalam rumah untuk mencicipi makanan yang telah disediakan, tanpa fikir panjang, akhirnya kami memutuskan untuk mencicipi hidangan tersebut karena tentu saja jika tidak mencicipinya kami akan merasa tidak enak.

Waktu pun terus berlalu, tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul sembilan malam, tanda bahwa kami harus berpisah dan kembali kerumah masing-masing.

Setelah itu saya berpamitan dan berterima kasih kepada teman saya yang telah menyediakan tempat dan waktunya untuk kami berkumpul dan bercengkrama bersama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun