Mohon tunggu...
Hilmi LasmiyatiMiladiana
Hilmi LasmiyatiMiladiana Mohon Tunggu... Guru - Laksmi Purwandita

Guru bahasa Indonesia Penulis belasan antologi bersama Penulis antologi puisi solo DARI NOL HINGGA ANANTA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Tangkahan

27 Juni 2020   07:19 Diperbarui: 27 Juni 2020   07:33 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Amel menggandeng tangan Cinta menuju meja makan. "Tante, ayo mie gorengnya habiskan dulu. Kata ayah,  kalau makan harus habis," Amel cerewet menasihati Cinta.

Cinta duduk di meja makan dengan perasaan tak menentu. Hatinya bertanya mengapa ia dipertemukan lagi dengan Rangga di sini?
Dimana sebenarnya ia ingin sendiri menenangkan diri.

Cinta menunduk, mie goreng di depannya sudah dingin. Sedingin hatinya yang beku akibat pertunangan yang dibatalkan sepihak oleh Trian. Sungguh berbeda dengan Rangga yang sudah menikah dan punya anak.

"Maaf ya, karena mengantar Amel ke kamar mandi sarapannya jadi dingin. Sebentar, saya buatkan yang baru," suara Rangga terdengar ramah.

Cinta menggeleng, "Gak usah, hmm saya sebenarnya sudah kenyang," menjawab sekenanya.

"Maafkan Amel ya tante!" suara Amel kemudian terdengar dengan sorot mata polos.

Amel lalu berbisik pada Rangga. Mereka saling pandang lalu tersenyum. "Tante, kalau sudah kenyang berarti waktunya jalan-jalan. Ayah dan Amel akan ajak tante ketemu gajah langsung di hutan."

***

Mobil Jeep Wrangler menjauhi hotel. Dari pantul spion tengah terlihat wajah Rangga memegang stir. Amel duduk di belakang bersebelahan dengan Cinta.

Cinta memandang kaca jendela mobil. Benaknya kembali bertanya mengapa ia mau menerima tawaran Rangga.

"Tante, Amel sering piknik sama ayah ke sini." Amel menjelaskan. "Oh, sama bunda juga?" Cinta kemudian bertanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun