Aliya Rizki, bocah sembilan tahun dari pasangan Agus dan Sutinah, warga Kampung Ciherangbong, RT 04/07, Desa Ciherang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor hanya bisa tergeletak di kasurnya. Tubuhnya lumpuh hingga menyerang urat saraf. Aliya bahkan tak bisa bicara.
MESKI mulanya terlahir normal, Aliya perlahan menunjukkan keganjilan dalam pertumbuhannya. Orang tua Aliya, Agus, mengaku jika berat badan Aliya beda dengan anak seusianya. Ditambah, Aliya juga tidak suka makan sejak usia dua bulan.
“Waktu itu anak saya sering memegang kepala dan guling-guling di kasur,” kata Agus.
Saat itu, pihak keluarga sudah berusaha membawa Aliya ke puskesmas. Namun, ia disarankan ke rumah sakit besar.
“Dari hasil diagnosa dokter, syaraf motoriknya tergangu,” ujar Agus kepada Metropolitan, kemarin.
Demi kesembuhan Aliya, sambung Agus, berbagai pengobatan ia lakukan. Mulai dari terapi non medis sampai pengobatan medis. Sudah puluhan juta uang yang dikeluarkan hingga terpaksa menjual motor demi mengobati si buah hati. Tapi, Aliya tak kunjung sembuh.
“Bagi orang tua melihat anak ceria dan sehat merupakan kebahagiaan yang tak ternilai,” keluhnya.
Melihat kondisi Aliya yang lemas tak berdaya, sang bunda hanya bisa menangis. Akhirnya, orang tua menyarankan mengganti nama sang anak. Yang tadinya Amanda menjadi Aliya Rizki. Keajaiban pun datang, sejak namanya diganti rasa sakit di kepalanya hilang.
“Sejak namanya diganti menjadi Aliya tidak pernah lagi mengeluhkan rasa sakit di kepala, namun derita lumpuhnya tetap tidak bisa terobati” bebernya.
Agus menambahkan, hingga berusia sembilan tahun, Aliya tetap mengalami lumpuh dan tidak bisa bicara. Sehari-hari ia hanya bisa tergeletak lemas di kasur kesayangannya. Karena tidak memiliki kursi roda, ketika mau ke kamar mandi dia harus dipapah.
“Saya minta pemerintah membantu pengobatan anak saya tercinta, hingga sembuh,” tukasnya.