Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenang Tiga Tahun Kepergian Sahabat (DR Jumahir Jamulia, M.Hum)

25 September 2021   15:57 Diperbarui: 25 September 2021   16:00 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Almarhum Jumahir Jamulia (kanan) / dokpri

Pada 2018, saya sering berkunjung ke pulau Bacan Halmahera Selatan, sehingga jarang bertemu dengan beliau, sehingga ketika mendengar beliau jatuh sakit, ketika kembali dari pulau Bacan, saya bersama istri membesuknya di RSUD Dr. Chasan Basorie Ternate.

Namun, kala itu di sala satu ruang inap khusus penyakit dalam, sangat berbeda dengan kebanyakan pasien, lantaran biasanya mereka menahan sakit, sehingga raut wajah pasti terlihat kuyu, tapi malam itu beliau menyambut kedatangan kami dengan senyum mengembang di wajahnya. Sehingga, sulit untuk katakan bahwa beliau menderita penyakit parah, tetapi hanya butuh istirahat karena kecapekan sebagai tenaga pengajar.

Dan, setelah beliau dinyatakan sehat dan kembali menjalani aktifitas di kampus, beliau pun sering berkunjung ke ruangan saya dan ngobrol tentang pekerjaan saya sebagai Petugas Pembuat Aplikasi Belanja Pegawai (PPABP). Sehingga, pada setiap awal bulan, terkait pembayaran honornya sebagai Kepala Laboratorium Bahasa IAIN Ternate, selalu menjadi prioritas untuk dituntaskan tepat pada waktunya.

Ada satu hal menarik yang menginspirasikan banyak orang dari beliau adalah di saat jaga maya riuh dengan berita hoax maupun ujaran kebencian, serta pengguna media sosial sering merisak status orang di beranda facebook maupun di platform medsos lainnya. 

Beliau malah tampil memanfaatkan Aplikasi Karaoke Sosial, Smule, untuk berduet dengan teman di dunia maya, dan kemudian meng-upload di media sosialnya, membuat orang-orang yang menjalin pertemanan dengan beliau merasa terhibur.

"Daripada merepon status orang di media sosial, yang kadang menimbulkan salah paham antar sesama pengguna media sosial, mendingan manfaatkan dunia maya dengan hal-hal positif yang menghibur banyak orang", katanya pada suatu kesempatan kala berada di dalam ruang Subbag Keuangan dan Perencanaan IAIN Ternate.

Walaupun sering duduk dan diskusi bersama, namun saat beliau kembali jatuh sakit pada Oktober 2018, saya tidak sempat untuk membesuknya, lantaran saat itu berada di pulau Bacan, Halmahera Selatan. Dan, tepat pada 13 Oktober 2018, mendapat informasi tentang kematiannya, karena berada di Bacan, sehingga saya pun tidak dapat hadir di acara pemakamannya.

Walaupun begitu, pada 15 Oktober, ketika kembali ke Ternate, sebagai wujud penghormatan atas pertemanan kami, saya mendatangi kediamannya seklaigus menjelaskan kepada istrinya, menyiapkan administrasi pendukung, terkait pengurusan Uang Duka Wafat (UDW), Gaji Terusan (GT), serta administrasi pendukung keperluan mendapatkan kenaikan pangkat pengabdiannya (SK Kenaikan Pangkat Terakhir), untuk keperluan mendapat pensiunan dari kantor TASPEN Ternate.

Beliau berpulang meninggalkan istrinya Askila Arif dan keempat anak: Aulia Amatullah (21), Ijul Ramadhan (19), Hasan Askari (7) dan Haura Anindia (6). Tulisan singkat ini sebagai bentuk apresiasi saya kepada beliau. Semoga Allah SWT, menempatkan beliau ditempat terbaik di sisi-Nya, Aamin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun