Mohon tunggu...
Hilman Fajrian
Hilman Fajrian Mohon Tunggu... Profesional -

Founder Arkademi.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Pidato Kelulusan Mark Zuckerberg (Bahasa Indonesia)

26 Mei 2017   13:30 Diperbarui: 26 Mei 2017   13:40 6527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Facebook Mark Zuckerber

Hari ini saya akan bicara soal tujuan. Tapi saya tidak berdiri di sini untuk memberikan kepada anda sebuah pidato kelulusan standar tentang menemukan tujuan anda. Kita adalah para millenial. Kita akan melakukannya secara naluriah. 

Saya di sini untuk menyampaikan bahwa menemukan tujuan saja tidak cukup. Tantangan generasi kita adalah menciptakan sebuah dunia dimana setiap orang memiliki kesadaran akan tujuan.

Salah satu kisah favorit saya adalah ketika Presiden John F Kennedy mengunjungi pusat antariksa NASA. Ia melihat seorang petugas pembersih membawa sebuah sapu. Ia datangi dan bertanya kepada petugas itu apa yang sedang ia kerjakan. Petugas pembersih itu menjawab: "Tuan presiden, saya membantu mengirimkan manusia ke bulan".

Tujuan adalah kesadaran bahwa kita adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar dibanding diri kita sendiri. Bahwa kita dibutuhkan, kita memiliki sesuatu yang lebih baik di depan untuk dikerjakan. Tujuan adalah sesuatu yang menciptakan kebahagiaan yang sejati. 

Saat-saat kelulusan anda hari ini sangat penting. Ketika orangtua kita lulus kuliah, tujuan biasanya datang dari pekerjaan, gereja, atau komunitas. Tapi hari ini, teknologi dan otomatisasi telah menghilangkan banyak pekerjaan. Jumlah anggota dalam komunitas menurun. Begitu banyak orang merasa tidak terhubung atau depresi, dan mencoba mengisi kekosongan itu.

Dari banyak perjalanan yang sudah saya lakukan, saya duduk bersama anak-anak di rumah tahanan remaja dan balai rehabilitasi ketergantungan narkoba. Mereka katakan kepada saya bahwa mereka bisa menjalani hidup yang berbeda bila saja mereka punya sesuatu untuk dilakukan, seperti program usai jam sekolah atau sebuah tempat untuk dituju. Saya bertemu dengan para pekerja pabrik yang menyadari bahwa pekerjaan lama mereka tidak akan kembali, dan mencoba menemukan tempat dimana mereka bisa berguna.

Untuk memastikan masyarakat kita terus bergerak maju, kita memiliki sebuah tantangan generasi: tak hanya menciptakan lapangan pekerjaan baru, tapi juga menciptakan kesadaran baru akan tujuan.

Saya ingat malam ketika saya meluncurkan Facebook dari kamar kecil asrama di Kirkland House. Saya pergi ke Noch's (Pinocchio's Pizza) bersama kawan saya, KX. Saya bilang kepadanya bahwa saya tertarik untuk menghubungkan komunitas Harvard, yang suatu saat akan menghubungkan seluruh dunia.

Kami tidak pernah berpikir orang yang akan melakukan itu adalah kami. Kami hanya anak kuliahan. Kami tak tahu apa-apa soal itu. Ada banyak perusahaan teknologi besar dengan sumberdaya melimpah. Saya mengasumsikan salah satu dari mereka mau melakukannya. Namun gagasan ini begitu terang benderang bagi kami -- bahwa setiap orang ingin terhubung. Sehingga kami terus bergerak maju, hari demi hari.

Saya tahu banyak dari anda yang punya kisah seperti ini. Sebuah gagasan mengubah dunia yang tampak begitu benderang yang anda harapkan dilakukan oleh orang lain. Tapi ternyata mereka tidak melakukannya. Anda lah yang melakukannya.

Tapi tidak cukup untuk punya tujuan sebatas pada diri anda sendiri. Anda juga harus menciptakan kesadaran akan tujuan itu bagi orang lain.

Yang saya alami begitu sulit. Apakah anda tahu bahwa saya tidak pernah mengharapkan bakal membangun sebuah perusahaan, namun menciptakan dampak. Dan seiring dengan bergabungnya makin banyak orang bersama kami, saya menerka soal apa yang juga mereka harapkan. Sehingga saya tak pernah menjelaskan soal apa yang saya harapkan untuk dibangun.

Beberapa tahun kemudian, beberapa perusahaan besar ingin membeli perusahaan kami. Saya tidak ingin menjualnya. Saya ingin mencari tahu apakah perusahaan kami bisa menghubungkan lebih banyak orang. Kami menciptakan versi pertama News Feed (aliran konten di FB), dan berpikir bila kami merilisnya maka News Feed dapat mengubah cara kita mempelajari dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun