Some People Fall in Love with the Wrong People Sometimes
Tidak semua cinta berjalan indah. Tidak semua jatuh cinta bermuara pada pelukan yang utuh. Juga, tidak semua hati yang memilih akan berlabuh di tempat yang benar.
Kadang, seseorang jatuh cinta pada orang yang salah. Kadang, cinta datang di waktu yang tak tepat. Dan meski menyakitkan, semua itu bukanlah tanda bahwa kita gagal. Justru di situlah hidup sedang mengajarkan pelajaran paling lembut, tapi dalam, bahwa mencintai bukan hanya tentang siapa dan kapan, tapi juga tentang bagaimana kita pulih, dan terus bertumbuh.
Pernahkah kamu merasa, "Dia sempurna. Tapi kenapa aku justru hancur saat bersamanya?" Atau, "Aku mencintainya sepenuh hati. Tapi kenapa aku justru merasa kecil dihadapannya?". Ini bukan tentang kamu kurang baik. Ini bukan tentang kamu yang terlalu banyak berharap. Ini tentang cinta yang jatuh kepada orang yang tidak tahu caranya menjaga. Atau, lebih buruk, cinta yang tertuju pada seseorang yang tak pernah berniat menetap.
Cinta bisa saja terasa hangat di awal, manis saat dijalani. Tapi seiring waktu, kamu menyadari bahwa hubungan itu penuh luka yang tak kamu sadari kamu tahan. Kamu diam-diam sering menangis. Kamu menyembunyikan rasa tidak dihargai demi mempertahankan "yang penting dia tetap di sini."
Kadang kita terlalu sibuk memperjuangkan, hingga lupa bertanya: "Layak nggak aku diperlakukan begini?". Kadang kita takut kehilangan, sampai lupa bahwa yang kita pegang sebenarnya sudah lama tidak menggenggam balik.
Kalau kamu pernah jatuh cinta pada orang yang salah, percayalah, kamu tidak bodoh. Kamu hanya terlalu tulus. Terlalu yakin bahwa cinta bisa mengubah segalanya. Tapi kenyataannya, tidak semua orang berubah. Dan tidak semua orang layak mendapat cinta sebesar yang kamu beri.
Cinta di Waktu yang Salah
Lalu bagaimana kalau kamu jatuh cinta pada orang yang benar, tapi di waktu yang salah?. Mungkin kamu bertemu seseorang yang membuat hatimu merasa tenang. Dia mengerti kamu, menghargai kamu, membuat kamu merasa cukup jadi diri sendiri. Tapi, ada jarak yang tak bisa dijembatani. Mungkin status, mungkin keadaan, mungkin luka masa lalu yang belum selesai. Atau, mungkin dia datang di masa kamu belum selesai mencintai dirimu sendiri.
