Mohon tunggu...
Hilma Nuraeni
Hilma Nuraeni Mohon Tunggu... Content Writer

INFP-T/INFJ Book, nature, classical music, and poem🍁 Me and my writing against the world 🌼

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mitos atau Fakta: Cinta Pertama Anak Perempuan adalah Ayahnya?

21 Mei 2025   09:45 Diperbarui: 21 Mei 2025   09:41 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mitos atau Fakta: Cinta Pertama Anak Perempuan adalah Ayahnya?

Ada satu kalimat yang sering kita dengar, bahkan mungkin sejak kecil, "Cinta pertama seorang anak perempuan adalah ayahnya." Sebuah kalimat yang terdengar puitis, tapi menyimpan makna yang sangat dalam, apalagi jika kita melihatnya bukan hanya dari sisi romantisme kata, tetapi dari sisi psikologis, emosional, dan hubungan yang terjalin antara seorang ayah dan putrinya.

Tapi, benarkah begitu? Apakah cinta pertama seorang anak perempuan benar-benar adalah sosok ayahnya?

Mari kita telusuri bersama, bukan untuk menetapkan benar atau salah, bukan untuk menghakimi atau membandingkan, melainkan untuk memahami dengan hati, bagaimana cinta seorang anak perempuan kepada ayahnya bisa menjadi begitu kuat, hangat, dan berkesan seumur hidup.

Bukan Soal Membandingkan, Tapi Soal Keterhubungan

Pertama-tama, penting untuk ditegaskan bahwa mencintai ayah bukan berarti tidak mencintai ibu. Kalimat ini perlu diletakkan sejak awal karena dalam keluarga, kasih sayang itu bukan tentang kompetisi, melainkan koneksi. Anak perempuan bisa memiliki kedekatan emosional yang berbeda pada ibu dan ayah, namun keduanya tetap bermakna dan tak bisa dipisahkan.

Kasih seorang ibu mengalir lewat pelukan hangat, perhatian tanpa lelah, dan kepekaan yang seolah mampu membaca pikiran. Tapi kasih ayah? Ia sering kali hadir dalam diam, dalam langkah yang tak banyak bicara, tapi selalu memastikan semuanya baik-baik saja. Dan disitulah keunikan cinta seorang anak perempuan pada ayahnya tumbuh bukan dari kata-kata manis, tapi dari rasa aman yang ia ciptakan.

Ayah: Lelaki Pertama yang Memegang Tangan Kita

Ada banyak anak perempuan yang ingat, betapa besarnya tangan ayah saat mereka masih kecil. Bagaimana tangan itu menggenggam tangan kecil mereka menyeberang jalan, atau mengangkat mereka ke atas bahu untuk melihat dunia dari tempat yang lebih tinggi. Dalam momen sederhana itulah, anak perempuan pertama kali mengenal rasa dilindungi.

Di situlah, cinta pertama itu tumbuh. Bukan cinta romantis, tentu saja, tapi cinta dalam bentuk paling murni, rasa percaya, rasa aman, dan rasa diterima sepenuhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun