Mohon tunggu...
Hilma Nuraeni
Hilma Nuraeni Mohon Tunggu... Content Writer

INFP-T/INFJ Book, nature, classical music, and poem🍁 Me and my writing against the world 🌼

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

I Want A Man, Not A Boy. Because I'm A Woman, Not A Girl

19 Mei 2025   13:53 Diperbarui: 19 Mei 2025   13:50 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

I Want A Man, Not A Boy. Because I'm A Woman, Not A Girl

Kalimat ini bukan sekadar kutipan viral dari media sosial. "I want a man, not a boy. Because I'm a woman, not a girl" adalah ungkapan yang lahir dari pengalaman, pendewasaan, dan kesadaran diri seorang perempuan akan apa yang layak ia perjuangkan dan pilih dalam hubungan. Kalimat ini tidak ditujukan untuk merendahkan, apalagi mempermalukan siapa pun. Ini adalah refleksi: bahwa menjadi "man" bukan soal usia, melainkan kualitas. Juga menjadi "woman" bukan soal tubuh, tapi tentang kedewasaan batin.

Perbedaan Antara Boy dan Man

Untuk memahami lebih dalam maksud dari kutipan ini, kita perlu membedah apa yang dimaksud dengan boy dan man dalam konteks relasi. Perlu dicatat, ini bukan tentang umur di KTP, tapi tentang pola pikir dan perilaku.

  • Seorang "boy" menghindari tanggung jawab, seorang "man" menghadapi tanggung jawab.

Seorang "boy" mungkin masih sering bersembunyi di balik alasan-alasan, menyalahkan keadaan atau orang lain ketika hubungan tidak berjalan baik. Ia tidak nyaman dengan komitmen, atau bahkan takut kehilangan kebebasan saat diminta untuk lebih dewasa. Sementara seorang "man", tahu bahwa cinta bukan hanya soal kata-kata manis. Ada tanggung jawab emosional, konsistensi, dan upaya untuk terus tumbuh bersama pasangannya.

  • Seorang "boy" menginginkan perhatian, seorang "man" memberikan rasa aman.

Seorang "boy" masih ingin dicintai tanpa perlu belajar mencintai balik dengan matang. Ia ingin dimengerti tanpa mencoba mengerti. Sementara seorang "man" hadir sebagai tempat pulang, bukan sebagai beban tambahan. Ia tahu bahwa wanita tidak selalu butuh solusi, tapi butuh didengarkan. Ia tidak takut dengan air mata, dengan kerentanan, dan tidak menjadikan cinta sebagai permainan ego.

Dalam relasi, "boy" seringkali masih terobsesi dengan pencitraan, ingin terlihat keren, hebat, dan punya banyak pilihan. Sementara "man" lebih fokus pada koneksi yang autentik. Ia tidak bermain-main dengan hati perempuan, karena ia tahu bahwa rasa bukan mainan. Ia jujur dalam niat, dan jelas dalam tindakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun