Mohon tunggu...
Hillon Goa
Hillon Goa Mohon Tunggu... -

Lelaki biasa yang merindukan Indonesia yang tertib dan nyaman. Bangga menjadi anggota GEMAHIRA (Gerakan Masyarakat Hirau Aturan). Kalau anda juga rindu Indonesia yang tertib dan nyaman, ayo bergabung di GEMAHIRA(klik saja)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jenderal = Faktor Negatif?

24 April 2010   01:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:37 898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artikel Menarik Terkini

Kalau sifatnya positif maka mestinya  Letnan Jenderal < Mayor Jenderal   .......weleh...

Saya tidak tahu "kesalahan" urutan pangkat tentara tersebut disengaja atau ada maksud lain, tetapi saya lebih tertarik dengan istilah JENDERAL.

Kata Jenderal atau jendral diambil dari bahasa Inggris: General. Namun secara asosiatif pengertian dalam bahasa indonesia telah bergeser dari bahasa asalnya. Dalam bahasa Inggris, kata general mengandung pengertian umum, awam, total, lazim, tidak terperinci, dan sejenisnya. Hal-hal yang tidak spesifik atau umum di depannya diberi label general seperti general information (informasi umum), general knowledge (pengetahuan umum) atau general symtomps (gejala-gejala umum).

Hal yang bersifat umum memang meliputi banyak atau berjumlah besar tetapi kelemahannya tidak mengetahui detil atau spesifik. Coba simak kalimat ini "he discussed the general but neglected the particular" (ia membahas yang umum tetapi mengabaikan yang khusus).

Perusahaan-perusahaan yang bergerak secara umum dalam bidang tertentu juga memberi nama dengan memasang kata umum (general) di depannya misalnya General electric (GE) atau General Motors (GM), dan mereka adalah perusahaan maha besar kelas dunia - yang satu di urusan peralatan yang menggunakan listrik dan satunya urusan kendaraan bermotor.

Tak heran bila yang gede-gede (tapi umum) itu diberi atribut jenderal dan berpangkat tinggi misalnya General (Jendral tentara), attorney general (menteri hukum) atau secretary-general of UN (Sekjen PBB).

Di Indonesia, kata jenderal hanya diasosiakan dengan pangkat yang tinggi saja atau hal-hal yang besar saja, tapi melupakan sifat umum atau awami yang tetap melekat di dalam bahasa Inggrisnya. Misalnya, General Manager (Manajer Umum) disini disulap menjadi Jenderalnya manajer atau Direktur Jenderal disini diartikan sebagai jenderalnya para direktur (mestinya kan Direktur Umum). Nah kalau Anda alergi dengan kata 'umum' dan memang maksudnya posisi yang tinggi-tinggi itu, harusnya ditulis dengan memakai tanda - (minus) seperti dalam bahasa Inggrisnya General-Manager atau Director-General. Bahkan Sekretaris Umum PBB (disini lebih sering diterjemahkan sebagai Sekretaris Jenderal) dalam bahasa Inggris ditulis Secretary-General of UN.

Nah, karena disni sudah kadung jenderal artinya tinggi, wah, hebat atau besar saja maka tak salah kalau kita melihat masalah-masalah yang membuat bangsa ini morat-marit adalah masalah-masalah jenderal yang disebabkan oleh perusahaan jenderal, pejabat jenderal, bank jenderal, atau koruptor-koruptor jenderal. Lihat saja lenyapnya duit 600 trilyun (nol-nya berapa ya?) BLBI akibat ulah para pengusaha jenderal, bankers jenderal dan penguasa jenderal.  Masalah century karena ulah pengusaha jenderal dan pejabat jenderal. Mafia kasus atau markus adalah mainan para penegak hukum jenderal,...dan sebut saja daftarnya sendiri... banyak yang bisa anda buat daftarnya.

Jadi, soal faktor negatif pada urutan pangkat dalam kelompok jenderal itu ketidak-sengajaan atau tulah...?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun