Mohon tunggu...
Hilda Ayu Putri Nadifa
Hilda Ayu Putri Nadifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai, aku seorang mahasiswi yang gabut. Suka menulis, kalau menyukaimu tentu tidak mungkin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Beban Mental Anak TK, Ketika SD Harus Bisa Membaca

6 Februari 2023   08:24 Diperbarui: 6 Februari 2023   08:26 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

halo, aku akan berbagi pengalamanku selama KKN. Sewaktu KKN aku memiliki program kerja untuk membantu sekolah-sekolah yang letaknya dekat dengan posko. Hal ini disebabkan karena aku kuliah di jurusan pendidikan, dan tentu saja program kerja harus ada berbau "pendidikan". 

Hanya satu sekolah saja yang welcome dengan teman-teman KKN yaitu sekolah TK. Setelah itu, kami segera menyusun jadwal mengajar. Bukan mengajar sih, lebih tepatnya membantu guru dalam mengajar. 

Aku kebagian hari rabu dan membantu di kelas TK B. Ku kira kan mudah ya membantu mengajar di TK, ternyata tidak. Ada beberapa anak yang mendekat seakan cari perhatian, ada anak yang nangis, ada yang ngompol, ada yang membuat kegaduhan dengan mengganggu temannya. 

Sebelum pulang, anak-anak diwajibkan untuk membaca dan menulis, harus bisa. Aku juga membantu guru dalam menyimak siswa yang membaca. 

Ketika siswa sudah lancar membaca, aku ikutan senang dan memberikan semangat untuk terus meningkatkan membacanya. Akan tetapi, ketika siswa yang belum lancar membaca dan takut untuk mengeluarkan suaranya, wah itu kesabaran diuji. 

" ayo, suaranya dikeraskan. Ini apa ya bacanya?", ujarku

Siswa itu hanya diam saja, lalu ku ajarkan dengan penuh kesabaran, hingga dia bisa. 

Setelah ku amati, ternyata anak TK ada tingkatan membacanya. Mulai dari jilid 1 hingga 5. Untuk yang sudah lancar yaitu jilid 5, kalau belum lancar biasanya jilid 3. 

Membaca di TK tidak boleh di eja, sehingga harus digandeng. Misal baca, berarti langsung ba - ca, gak boleh b a ba - c a ca. Hal ini disebabkan karena agar anak terbiasa untuk bisa membaca dengan benar, kalo di eja bikin kebiasaan. 

Lalu si guru TK menghampiriku "memang susah mbak mengajarkan anak TK untuk membaca. Tetapi gimana ya, ini tuntutan pendidikan. Kalo nggak bisa membaca, kasihan guru SD dan tentu akan menyalahkan guru TK nya. Lagi pula kemampuan anak untuk membaca itu berbeda-beda, nggak bisa kan untuk disamakan", ujarnya. 

" iya loh bu, kasihan juga kalau nggak bisa membaca, dia akan malu kalau ditertawakan oleh siswa yang lain dan hampir nangis loh tadi, padahal saya ngajarinnya pelan-pelan nggak saya bentak", ujarku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun