" di daerah rumah kalian ada nggak sih yang acara nikah selalu ada tempat amplop di depan sebelum masuk pelaminan?", ujar dosen
" iya pak ada, malah ada yang ditulisi untuk manten, untuk besan, untuk orang tua", ujar mahasiswa
" Nah itu menyebabkan pertengkaran. Hal ini dikarenakan ketika kita mengeluarkan uang untuk amplop, kita tentu mikir balas budinya apa. Selain itu, menyebabkan orang tidak ikhlas. Nggak semua orang loh memiliki uang lebih disaat kita menikah, takutnya ketika dia diundang, lalu gak punya uang, malah gak datang", ujar dosen.Â
" Sewaktu saya nikah, saya juga nggak ada menyediakan kotak amplop. Hal ini dikarenakan saya ingin membahagiakan orang sekitar, bukan malah menyengsarakan akibat datang ke pernikahan saya", sambungnya kembali.Â
Percakapan singkat, tetapi mengena banget di hati mahasiswa. Setelah dipikir-pikir ya memang benar loh. Banyak ibu-ibu yang selalu gak ikhlas atau mengungkit kembali uang yang dimasukkan ke kotak akibat makanan/prasamanan yang lauknya kurang enak.Â
"nyesel banget sih tadi masukin amplop 50.000, kok malah dapet nasi soto kayak orang pengajian", ujar ibu-ibu
" oalah souvenirnya ini, cuman sendok doang? lah uang 100.000 yang ku masukkan ke amplop sia-sia dong", ujar ibu-ibu
Malah menyebabkan dosa nggak sih, karena menjadi bahan perghibahan orang?Â
Menurut aku, orang-orang memberikan sumbangan amplop sebab dia datang ke pernikahan kerabat, yang mana kerabat tentu ada dong disaat kita susah dan senang. Maka dari itu, kita balas budi dengan cara memberikan sedikit sumbangan uang kepadanya.Â
Nominalnya berapa aja, it's okay. Lagian kan orang yang udah berencana menikah, tentu harus menanggung konsekuensinya. Mau rugi atau untung tentang uang amplopan itu urusan nomor kesekian.Â
Kalau pun memang  nggak menyediakan kotak amplop dan berniat memberikan atau menyumbang, sebaiknya diberikan kepada pengantinnya langsung saja.Â