Rabi Bukan Solusi di Kala Masih Skripsi

Semester akhir memang mumet ya ges ya. Mumet karena hanya memikirkan 1 tugas yaitu skripsi. 

Skripsi hanya beberapa lembar saja, tapi mumetnya kerasa banget. 

Terkadang ketika sudah suntuk, tentu kita akan lari dari tanggung jawab. 

Yap, namanya juga manusia suka bosen dan membuat pelarian. 

Ketika aku bimbingan skripsi, tentu banyak sambatan yang diutarakan oleh mahasiswa kepada dosen pembimbing

"duh pusing ya bu ternyata skripsi, pingin menikah deh rasanya", ujar mahasiswa 

"loh, loh, loh, kok malah menikah. Tak bilangi ya menikah itu malah menambah masalah loh, bukan menjadi solusi terbaik", ujar dospem

"kok bisa bu? kan kalau menikah enak semua bisa dilakukan berdua dengan pasangan", ujar mahasiwa

" ya memang benar, namun ketika menikah timbul masalah dari pemikiran. Karena 2 pemikiran dijadikan 1 pendapat dan 1 tujuan sulit banget lo. Kamu dengan dirimu saja, kadang bergelut dengan pemikiranmu sendiri saat malam hari.",ujar dospem

"benar juga bu", ujar mahasiswa

" belum lagi kalau ada anak, malah mikir biaya pendidikan, biaya kebutuhan anak, permasalahan tentang anak. Sudah lah dinikmati saja masa-masa sekarang, kelak ketika kamu sudah waktunya menikah dan menemukan jodoh, tentu akan rindu masa-masa bimbingan seperti ini"