Mohon tunggu...
Muhammad Hilal
Muhammad Hilal Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Sumber-sumber Pemasukan Hidroponik Bagian 1

17 Maret 2019   19:00 Diperbarui: 17 Maret 2019   19:11 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Secara garis besar, pemasukan hidroponik di dapat dari

1. Penjualan produk utama

2. Penjualan produk sampingan

3. Penjualan peralatan

4. Trainer Dunia maya

5. Eduwisata pertanian

6. Tempat makan agro

Setiap sumber pemasukan memerlukan investasi modal tambahan, cadangan dana tambahan, pangsa pasar, resiko bisnis, branding, dan keahlian sesuai kapasitas yang diinginkan. Bagi pemula dalam bisnis hidroponik, sebaiknya sumber pemasukan difokuskan hanya pada dua sumber pemasukan saja. Semakin bertambah sumber pemasukan, tentunya masalah yang akan dihadapi semakin banyak dan resiko rugi akan semakin besar

PENJUALAN PRODUK UTAMA

Keunggulan sayuran hidroponik dari segi ekonomi adalah dapat ditanam di lahan sempit perkotaan, tidak terpengaruh oleh jenis tanah, memotong rantai pasar, mengurangi ongkos kirim, mengurangi biaya susut produk, mengurangi biaya produk rusak/afkir, dekat dengan informasi harga yang fluktuatif, dan dekat dengan konsumen. 

Pemilihan tempat produksi menjadi sangat penting dalam bisnis hidroponik. Tempat produksi yang dekat dengan konsumen mutlak diperlukan. Jika tempat terlalu jauh, maka produk hortikultura tetap terkena biaya-biaya seperti produk hortikultura lainnya. 

Sebaiknya, produk hidroponik berupa sayuran dan buah dijual langsung ke tangan konsumen sehingga harga ditingkat konsumen tidak jauh berbeda dengan produk non hidroponik. Produk sampingannya pun bisa dijual sebagai pakan.

Jangan berpikir bahwa produk hidroponik hanya bisa dipasok ke restauran, hotel, dan kantor. Produk hidroponik dapat dijajakan di kompleks perumahan dengan harga yang tidak terlalu jauh dengan produk non-hidroponik. Dalam skala industri UMKM, sebaiknya arah bisnis harus diperjelas. Jika memang produk akan dipasok ke tempat lain, sebaiknya kita fokus pada satu atau dua produk utama saja. 

Penanaman harus diatur agar dapat dipanen ketika waktu memasok, volume dan bobot hasil panen sesuai dengan permintaan mitra. Jika produk langsung dijajakan ke konsumen, sebaiknya produk yang ditanam beragam meskipun setiap jenis hanya sedikit.

Untuk pemula dalam sistem aquaponik, sebaiknya pebisnis hidroponik harus memilih produk yang benar-benar utama. Menjual ikan sekaligus sayurannya akan memakan waktu, biaya, memecah konsentrasi dan  memecah branding. Jika fokus ingin menjual sayurannya, maka ikannya hanya dipanen kotorannya untuk pengganti AB mix. Ikannya dapat dipanen hanya untuk konsumsi pribadi. Jika ingin fokus memanen ikannya, maka sayurannya hanya dijual seadanya atau hanya untuk konsumsi pribadi. 

PENJUALAN PRODUK SAMPINGAN

Produk sampingan adalah produk yang dihasilkan dari sistem bisnis hidroponik yang merupakan sisa atau limbah dari produk utama. Hidroponik antar lain akar  sayuran dan brangkasan tanaman pada tanaman buah. Produk sampingan ini bisa diolah menjai pupuk, pakan langsung, atau difermentasikan.

Produk sampingan untuk sistem aquaponik (selain ikan) juga dapat menjual pupuk organik. Setiap produk sampingan mempunyai dan pasaran produk mempunyai tambahan modal dan resiko bisnis masing-masing. Penjualan pakan ke penjual pakan akan mengurangi laba. Penjualan langsung ke konsumen (peternak) bukan lah hal yang mudah. Setiap peternak (apalagi yang skala besar) pada umumnya sudah mempunyai pemasok pakan sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun