Mohon tunggu...
Hikmatul M
Hikmatul M Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

alter ego

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sekilas tentang Presepsi Masyarakat terhadap Pendidikan Usia Dini

7 Juli 2022   09:06 Diperbarui: 7 Juli 2022   09:20 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kita tahu bahwa pendidikan merupakan aset yang sangat penting bagi kemajuan sebuah Negara, oleh karenanya warga Negara wajib mengikuti jenjang pendidikan tak terkecuali pendidikan anak usia dini. Kebanyakan anak-anak Indonesia, khususnya yang tinggal di desa ketika akan memulai proses masuk dalam jenjang pendidikan sering sekali mengabaikan pendidikan anak usia dini.

Padahal kenyataanya untuk membiasakan pola pikir seorang anak , pendidikan sejak dini sangat diperlukan. Orang tua juga perlu mengetahui bahwa anak memiliki kemampuan yang perlu diasah sejak dini. Dikarenakan masa emas perkembangan anak tidak datang dua kali, dan  kesempatan yang seperti ini tidak boleh di sia-siakan.

Dalam International Seminar on Early Childhood Care & Education and Parenting pada tahun 2015 di Bangkok, Negara Indonesia merupakan Negara asia yang tingkatan usia anak yang memulai pendidikan usia dini masih tergolong sedikit dan masih tertinggal dengan beberapa negara seperti Kamboja, Laos dsb yang memulai pendidikan lebih awal sejak usia 3 tahun. Berbeda halnya dengan negara kita yang masuk dalam jenjang pendidikan usia dini rata-rata usia 5 tahun.

Adanya pendidikan anak usia dini ini memang belum banyak mendapatkan perhatian khusus dari kalangan masyarakat. Dan hanya sebagian kecil saja anak-anak di Indonesia yang sudah memperoleh pendidikan tersebut. Terdapat banyak sekali lembaga serta yayasan pendidikan anak usia dini yang berdiri namun masih bersifat seadanya dan masih jauh dari kategori memenuhi kriteria pendidikan yang sebenarnya. 

Menurut Barnett, W.S., & Belfield beliau mengemukakan bahwa pendidikan anak usia dini yang diberikan oleh orang tua itu merupakan bentuk dari pada persiapan kematangan soerang anak untuk menghadapi masa demi masa dalam perkembangannya di masa yang akan datang.

Lalu apa itu presepsi ?? dalam KBBI presepsi merupakan tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu ataupun bisa juga diartikan sebagai proses seseorang dalam mengetahui suatu hal melalui panca inderanya. Presepsi ini dibagi menjadi dua yaitu presepsi yang positif dan presepsi yang negatif.

Munculnya presepsi ini disebabkannya dari peristiwa ataupun hal-hal yang belum diketahui sehingga masyrakat mengungkapkannya melalui presepsi ini baik secara langsung mapupun tidak langsung. Faktor-faktor yang mempengaruhi presepi ini bisa dari faktor luar maupun dari dalam. Contohnya faktor dari luar diantaranya latar belakang keluarga, pengalaman, informasi yang diperoleh, pengetahuan dan kebutuhan serta hal baru yang dianggap kurang familiar. Sebaliknya faktor dari dalam diantaranya sikap individu, tingkat pendidikan, perasaan, keadaan fisik, minat serta kebutuhan.

Adapun presepsi masyarakat yang tinggal di desa menganggap bahwa pendidikan anak usia dini itu tidak penting dan tidak wajib. Sebab di Tk mereka hanya belajar manyanyi dan bemain saja, oleh karena itu sering sekali ditemukan anak yang belum mencapai usia memasuki jjenjang SD sudah dimasukkan kesana oleh orang tuanya. 

Padahal pada dasarnya pendidikan anak usia dini lebih memfokuskan kepada keterampilan berbicara, bergaul, berpakaian, makan dan menghargai orang lain. Karena pendidikan ini merupakan fase fondasi maka seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan dan dikembangkan melalui bermain sambil belajar.

Selain itu sebagian masyarakat menganggap bahwa biaya spp yang terlalu mahal juga membuat mereka enggan untuk menyekolahkan anaknya. Karena dianggap terlalu mahal dan tidak sebanding, padahal ini hanya jenjang Tk saja jadi tidak sepantasnya jika spp bulanannya ratusan ribu.

Pendidikan usia dini di pedesaan masih tergantung kepada partisipasi serta kemudahan orang tua untuk mencapai pendidikan sekolah bagi anak-anaknya. Selain itu dikarenakan kurangnya partisipasi dari masyarakat serta  kurangnya pengetahuan akan pentingnya pendidikan sejak dini ini sangat minim informasi serta sosialisasi oleh aparat pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun