Mohon tunggu...
Hikmatul Rahmi
Hikmatul Rahmi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

life goes on

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membahagiakan Diri Sendiri

19 Januari 2021   06:22 Diperbarui: 19 Januari 2021   06:56 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahagia merupakan hal mutlak yang harus dirasakan oleh semua orang. Keinginan setiap manusia yang ingin selalu bahagia tak selamanya bisa dituruti. Hidup bukan tentang rasa manis saja, perlu pahit untuk menyeimbangkan rasanya. Ibarat makanan dan minuman, Jika hanya manis saja, bisa terkena penyakit. Diabetes namanya.

Menurut sebuah teori bernama "Piramida kebutuhan"atau bisa juga disebut sebagai (hierarchy of needs) menyebut bahwa ada beberapa syarat yang harus dipenuhi jika ingin merasakan bahagia, teori ini disampaikan oleh Abraham Maslow yang merupakan Bapak Psikologi humanistic. Piramida kebutuhan terdiri atas lima, yaitu : kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan cinta dan kepemilikan, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri.

Menurut Maslow, jika seseorang dapat memenuhi kelima kebutuhan ini, maka ia akan mendapatkan kemudahan dalam meraih kebahagiaan. Lain halnya dengan Victor Frankl yang memperkenalkan teori "logoterapi" sebagai teknik yang bisa dilakukan untuk memaknai hidup agar dapat tercapai kebahagiaan. Ada tiga cara yang bisa dilakukan untuk memaknai kehidupan oleh Victor, yaitu : melalui tindakan, melalui pengalaman berharga dalam berbagai medium ( seperti keindahan seni, cinta relasional, dan sebagainya ), dan yang terakhir melalui penderitaan. 

Cara terakhir dilakukan ketika dua cara sebelumnya gagal dilakukan. Penderitaan yang dilalui dengan sabar dan ikhlas, akan menghasilkan kebahagiaan yang tidak disangka-sangka pada akhirnya. Penderitaan harus dihadapi dengan cara yang benar agar bahagia bisa dirasakan setelahnya. Kebahagiaan sebenarnya memiliki standar yang berbeda-beda di tiap manusia. Ada yang bahagia karna hal sederhana seperti melihat senyuman insan yang dicinta, ada pula yang bahagia karna hal luar biasa seperti mendapatkan harta secara tiba-tiba.

Indeks PBB yaitu Indeks Pembangunan Manusia menggambarkan bahwa mempunyai uang yang banyak, punya akses pendidikan, dan memiliki akses untuk jaminan kesehatan, membuat manusia mempunyai kesempatan untuk bahagia lebih banyak daripada yang tidak memiliki akses tersebut.. 

Berkaitan dengan ini, Dianier melakukan penelitian dan hasilnya menunjukkan bahwa antara tingkat pendapatan dan kebahagiaan tidak memiliki hubungan yang signifikan. Hasil ini sejalan dengan studi kebahagiaan yang dilakukan oleh Adrian White dalam GPSWB (Global Projection of Subjective Well-Being). 

Dalam studi ini, White mengkorelasikan komponen kebahagiaan antara lain kesehatan, kekayaan, dan akses pendidikan. Ketiga komponen ini sama dengan indikator Indeks Pembangunan Manusia. Ia menganilisis lebih dari 100 penelitian, yang melibatkan sekitar 80.000 orang, dan dikelola oleh organisasi seperti UNESCO, CIA, WHO, Latin Barometer, dan Afrobarometer. Hasil dari analisis ini adalah "Peta Kebahagiaan Dunia". Hasil yang ditunjukkan oleh peta ini diluar dugaan, sebab meski analisis ini dan Indeks Pembangunan Manusia menggunakan indikator yang sama, data yang dihasilkan ternyata sangat berbeda. 

Sebagai contoh, negara Australia menempati urutan kedua dengan indeks pembangunan manusia 0,929, tetapi hanya menempati peringkat ke-26 di peta kebahagiaan dunia. Demikian pula, Amerika Serikat memiliki Indeks Pembangunan Manusia 0,910 dengan peringkat keempat di dunia, dan hanya menempati peringkat ke-23 dalam hal kebahagiaan. 

Dengan kedua perbandingan ini, terlihat fakta bahwa tingkat Indeks Pembangunan Manusia tidak menjamin kebahagiaan hidup seseorang. Kebahagiaan tak hanya sebatas pada harapan hidup, akses pendidikan, maupun pendapatan tapi kebahagiaan juga bisa di dapatkan dengan cara sederhana.

Mencintai diri sendiri bisa menjadi solusi agar dapat meraih kebahagiaan dengan cara sederhana. Dengan mencintai diri sendiri, seseorang akan lebih mengerti apa yang sedang dihadapi. Seseorang pula akan menerima kekurangan diri sendiri. Hal ini kemudian dapat mengurangi resiko seseorang mengalami kesedihan, dan peluang untuk mendapatkan kebahagiaan akan lebih banyak dari sebelumnya. 

Ketika seseorang telah mencintai dirinya sendiri, tentu saja ia tidak akan membiarkan dirinya terluka maupun dilukai. Meskipun nanti ada masalah yang cenderung dapat melukai hatinya, ia akan berusaha membahagiakan dirinya sendiri. selain mencintai diri sendiri, memakan makanan manis juga bisa dilakukan untuk memicu timbulnya kebahagiaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun