Mohon tunggu...
Hikmal Akbar Ibnu Sabil
Hikmal Akbar Ibnu Sabil Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

MAHASISWA PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS JEMBER

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

MICE: Menjadikan Kota Gandrung Lebih "Digandrungi"

14 September 2022   21:10 Diperbarui: 28 Januari 2024   14:18 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di era sekarang semua kota berlomba-lomba untuk menunjukkan eksistensinya. Berbagai sektor dimunculkan dan dikembangkan tidak hanya untuk faktor ekonomi, namun juga faktor bisnis. Hal ini mendorong setiap kota menonjolkan ciri dan keunggulannya masing-masing agar dikenal luas dan mendapatkan popularitas dimasyarakat lokal maupun internasional.

Tak terkecuali di Kabupaten Banyuwangi, kota yang dikenal sebagai Kota Gandrung ini turut unjuk gigi dalam menonjolkan keunikannya di mata dunia. Awalnya, kota ini hanya dikunjungi wisatawan yang ingin transit ke Pulau Bali. Akan tetapi, kini kota ini dapat menarik wisatawan untuk melakukan mobilitas ke Banyuwangi. Geliat sektor pariwisata yang digencarkan oleh Mantan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas pada periode keduanya (2016-2021) dapat merubah citra Banyuwangi yang semulanya suram menjadi cerah.

Kegiatan pariwisata yang ditawarkan juga bermacam-macam, salah satunya adalah MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition). Sektor ini bergeliat pada tahun 2017, ditandai dengan pesatnya pembangunan hotel & resort berbintang yang dilengkapi meeting & conference venue, convention hall, serta ballroom di Banyuwangi. Kedepannya, sektor ini dibidik untuk menjadi sektor unggulan dan dapat mendorong para bussines traveller melakukan pertemuan dan konvensi di Banyuwangi. 

MICE juga berdampak dalam peningkatan pendapatan masyarakat, memperluas lapangan dan kesempatan kerja serta mendorong masuknya investasi asing maupun lokal di Banyuwangi. Di samping manfaat ekonomi, MICE juga menyediakan kesempatan untuk berbagi pengetahuan, menambah jaringan kerja (network) dan penggerak utama dalam pengembangan intelektual dan kerjasama regional. Sektor turunan pun juga ikut bergerak karena adanya MICE, seperti jasa transportasi, kuliner, oleh-oleh, event organizer, katering, properti, hotel, UMKM suvenir, florist, pelaku kesenian, hingga biro perjalanan wisata.

MICE sendiri dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai Meeting (rapat), Incentive (bonus), Convention (konvensi), dan Exhibition (pameran). Dalam definisinya MICE adalah suatu kegiatan kepariwisataan yang aktivitasnya merupakan perpaduan antara leisure dan business, biasanya melibatkan sekelompok orang secara bersama-sama, rangkaian kegiatannya dalam bentuk meetings, incentive travels, conventions, congresses, conference dan exhibition (Kesrul, 2004).

Sedangkan menurut Peraturan Menteri Pariwisata No. 5 tahun 2017 tentang Pedoman Destinasi Penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan Insentif, Konvensi dan Pameran, MICE adalah pertemuan dua atau lebih orang yang diselenggarakan untuk maksud mencapai tujuan bersama melalui interaksi verbal, seperti berbagi informasi atau mencapai kesepakatan yang dapat berupa presentasi, seminar, lokakarya, pelatihan, team building maupun event organisasi atau perusahaan lainnya.

Banyuwangi, dengan ketersediaan lahan yang luas serta peningkatan jumlah wisatawan tiap tahunnya mulai mengembangkan sektor ini sebagai salah satu penggerak perekonomian daerah. Lonjakan dalam sektor MICE sangat terlihat dari peningkatan jumlah hotel berbintang di Banyuwangi. Di tahun 2019 misalnya, sebanyak 13 hotel berbintang muncul, diantaranya adalah hotel baru ataupun hotel tidak berbintang yang bertransisi menjadi hotel berbintang. 

Dilansir dari BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Banyuwangi dalam bukunya Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka 2022, perkembangan hotel dan restoran di Banyuwangi dalam sepuluh tahun terakhir menunjukkan jumlah yang signifikan. Dimana pada tahun 2012 hanya terdapat 2 hotel berbintang dan 5 restoran, kini menjadi 23 hotel berbintang dan 533 restoran di tahun 2021. Selisih yang sangat tinggi tersebut menunjukkan bahwa kabupaten ini benar-benar memantapkan dirinya dalam sektor pariwisata.

Sektor MICE yang termasuk dalam industri pariwisata juga ikut andil dalam mengkatalisasi pembangunan hotel dan resort di Banyuwangi. Dalam mengembangkan sektor MICE, suatu kota harus memperhatikan atraksi, aksesibilitas, dan amenitas yang dapat dicapai bila terdapat fasilitas untuk meeting dan konferensi, fasilitas pameran, dukungan fasilitas hiburan termasuk daya tarik wisata alam dan budaya, aksesibilitas berupa bandara internasional beserta layanannya, fasilitas akomodasi dengan banyak pilihan serta kualitas pelayanan yang unggul, adanya fasilitas umum di sekitar serta perbankan dengan keamanan yang terjamin, dan citra kota yang baik.

Banyuwangi sendiri telah memenuhi syarat tersebut, memiliki fasilitas umum maupun khusus yang lengkap termasuk bandara internasional serta wisata alam yang unik dan budayanya yang melegenda, menyebabkan pemerintah hanya tinggal mempromosikan Banyuwangi sebagai Kota MICE. Dalam promosinya, pemerintah dapat menyelenggarakan event berskala nasional maupun internasional untuk memperkenalkan destinasi MICE bagi wisatawan. 

Kokoon Hotel, el Hotel Royale, Ketapang Indah Hotel, Luminor Hotel, dan Aston Hotel, merupakan contoh hotel di Banyuwangi yang menyediakan fasilitas untuk pertemuan dan konvensi. Ballroom mewah dan megah berdiri di setiap hotel dan difungsikan untuk event-event. Okupansi dari para pelaku bisnis maupun non-bisnis juga ramai memenuhi daftar pemesanan ballroom hotel. Hal ini menunjukkan bahwa wisatawan yang datang tidak hanya melakukan kunjungan wisata, namun diantaranya juga melakukan seminar, workshop, dan meeting baik dari instansi pemerintah maupun swasta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun