Pada artikel saya sebelumnya, saya membahas tentang apa perkembangan kognitif itu. Pada kali ini saya akan membahas tentang bagaimana proses kognitif itu menurut Jean Piaget selaku psikolog dari Swiss. Apa saja proses Kognitif itu?, Bagaimana penjelasan dari masing - masing proses kognitif?, Apa empat periode utama dari teori piaget ini?.Â
Sebelum itu proses kognitif anak menurut piaget tidak terjadi secara lahiriah. Piaget tidak menunjukkan dalam teori nya bahwa anak akan mengerti dengan peranti dasar untuk memahami nya, tapi mereka akan selalu belajar dengan cara perlahan dan bertahap dalam memahami dunia dengan cara pandangannya sendiri terhadap realita. Pembentukan struktur kognitif terjadi saat ia baru lahir dan ia sudah mengalami adaptasi dan memiliki pengalaman dengan lingkungan di sekitarnya.
 Proses kognitif menurut piaget terbagi menjadi empat yaitu skema, asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrium. Berikut penjelasannaya :
1. Skema
Skema adalah Proses kognitif yang di gunakan agar ia bisa beradaptasi, mengatasi, menata lingkungannya dengan baik. Skema ini juga menjelaskan kenapa dan mengapa seseorang atau anak memberikan respon kepada stimulus, serta bagiamana ia menjelaskan tentang suatu hal yang berhungungan dengan ingatan.
2. Asimilasi
Asimiliasi adalah menyederhanakan atau bisa juga membandingkan antara orang lain dengan dirinya sendiri. Proses kognitif ini ialah mengintregrasikan stimulus yang berlangsung kepada skema apa yang terjadi. Proses ini terjadi setiap saat, karena seseorang tak akan memproses satu atu dua stimulus bahkan lebih dari sepuluh stimulus ia akan memprosesnya. Asimilisi sangat membantu pertumbuhan skema.Â
3. Akomodasi
Akomodasi adalah proses kognitif pada perubahan atau penciptaan dalam skema yang baru. Akomodasi dan asimilasi merupakan proses yang slaing bekerja sama dalam beradaptasi dalam lingkunganya. Proses ini perlu keserasian antara akomodasi dan asimilasi. Jean Paiget menyebutnya dengan keseimbangan di antara keudanya.
4. Ekuilibrasi
Ekuilibrasi adalah dorongan untuk menyesuaikan dan memahami pemikiran dengan pengalaman yang di hadapinya. Ketika sesorang memeiliki skema yang berbeda dengan apa yang baru di temui, makka akan muncul suatu dorongan pada dirinya untuk menyesuaikan skema yang dia punya atau dengan merombak sekma apa yang di milikinya.Â