TASIKMALAYA - Massa yang terdiri dari gabungan Forum Pemuda Tasikmalaya Indonesia (FPTI), Jaringan Muda Anti Korupsi (Jamak) dan Peradaban Demokrasi Indonesia (Padi) menggelar Aksi Stasioner 1000 Tanda Tangan di Alun-Alun Tasikmalaya, Kamis siang (09/08/2018). Aksi tersebut dalam bentuk dukungan akan kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang telah berhasil menyentuh para pengguna anggaran di Kota Tasikmalaya.
Berdasarkan informasi, gerakan Stasioner 1000 Tanda Tangan ini dilakukan terkait dengan adanya kabar akan pemanggilan oleh KPK terhadap sejumlah pejabat hingga ajudan Walikota pada beberapa waktu yang lalu. Hal ini membuat geger publik.
Panitia aksi Stasioner 1000 Tanda Tangan, Dede Haris mengatakan, selama ini Kota Tasikmalaya dianggap belum pernah disentuh oleh Lembaga Pemeriksa Keuangan termasuk KPK. Kendati demikian, dengan adanya kejadian pada beberapa hari yang lalu oleh pihak KPK, mendorong pihaknya untuk kembali melakukan aksi ini.
"Kami dari FPTI, Jamak dan Padi sudah pernah menanyakan hal-hal soal Kota Tasik yang belum pernah tersentuh," ungkap Dede Haris.
Menurut Dede Haris, ada tiga opsi yang mendorong pihaknya turun kembali ke jalan untuk melakukan aksi yakni, untuk menyadarkan masyarakat untuk tetap bersama memberantas korupsi, memberikan perhatian terhadap para pejabat yang ada di pemerintah Kota Tasikmalaya agar tidak gegabah dalam hal mengurus anggaran Negara.
"Program kerja kami untuk tetap mengawal segala persoalan gerakan anti korupsi di Kota Tasikmalayam," tegasnya.
Lebih lanjut Dede memaparkan rencana setelah terkumpul 1000 tanda tangan tersebut, pihaknya akan berangkat ke Kantor KPK Pusat untuk menindak lanjuti persoalan pemeriksaan pejabat Pemerintah Kota Tasikmalaya. Dede berharap KPK dapat datang ke Kota Tasikmalaya.
Senada dengan Dede Haris, Koordinator Lapangan Andi Lala mengatakan, kegiatan ini sebagai dukungan moril kepada KPK untuk dapat menuntaskan kasus- kasus korupsi di Kota Tasikmalaya. Menurut Andi, tidak mungkin ada indikasi atau dugaan kasus korupsi, seandainya pihak KPK memanggil salah satu OPD terkait dari Kota Tasikmalaya.
"Kami dari LSM yang menggelar aksi ini berharap pihak KPK dapat dengan segera datang ke Kota Tasikmalaya dan menjelaskan kepada publik dan memberikan informasi apa yang telah terjadi di Kota Tasikmalaya," ucapnya.
Selain itu Andi pun mengharapkan dukungan dari masyarakat Kota Tasikmalaya akan aksi Stasioner 1000 Tanda Tangan ini dengan memberikan tanda tangan sebagai bentuk dukungan secara moril, (HR/Deden Lee).