Mohon tunggu...
Hidayatun Muyasyaroh
Hidayatun Muyasyaroh Mohon Tunggu... Administrasi - Aktif

http://www.kompasiana.com/hidayatun11

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pengasapan yang Tidak Berasap, Teknologi Baru Penghasil Dua Produk dalam Satu Alat

10 Desember 2019   19:48 Diperbarui: 10 Desember 2019   20:03 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teknologi pengasapan sistem sirkulasi asap tertutup (kompasiana/Hidayatun M)

Tuban_Siti Mutmainah (48) adalah mitra dalam Program Kemitraan Masyarakat yang beruntung mendapatkan bantuan alat pengasapan dengan sistem sirkulasi asap tertutup. Pelaksana program yang diketuai oleh Dr. Sc. Asep Awaludin Prihanto, S.Pi., MP dengan anggota 2 orang yaitu Abdul Aziz Jaziri, S.Pi., M.Sc dan Chandra Adi Intyas, S.Pi., MP berhasil menciptakan inovasi alat pengasapan yang ramah lingkungan.

Ide ini berawal ketika mengikuti kunjungan lapang di Tuban. Para pengasap ikan masih menggunakan teknologi pengasapan konvensional dimana limbah asap yang di timbulkan dari proses pengasapan dapat mencemari lingkungan. Selain itu efek polusi yang ditimbulkan dalam volume besar dapat menyebakan sesak nafas.

Teknologi pengasapan sistem sirkulasi tertutup di desain ramah lingkungan dengan tambahan komponen berupa kondensor untuk mengubah fase gas (asap) menjadi fase cair (asap cair). Alat pengasapan ini didesain dalam skala produksi sedang.

Satu kali proses pengasapan bisa mencapai 30-40 kg ikan selama kurang lebih 1-2 jam dengan suhu stabil 60 oC. Selain itu, almari pengasapan di desain untuk dua ukuran ikan yang berbeda, sehingga mempermudah mitra saat menggunakan alat pengasapannya dengan menyesuaikan bahan ikan yang mereka dapatkan.

Selain menghasilkan produk ikan asap, alat ini dapat menghasilkan produk asap cair. Disampaikan oleh ketua ketua pelaksana program, bahwa asap cair yang dihasilkan masih masuk kategori C sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memurnikan hasil asap cair dan mengetahui komponen yang ada didalamnya.

Jika proses pemurnian telah berhasil dilakukan maka alat ini dapat menghasilkan dua produk sekaligus yaitu ikan asap dan asap cair. Terobosan ini pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan kelompok pengolah ikan dan dalam jangka Panjang akan lebih dapat mensejahterakan kelompok.

Progarm ini diharapkan dapat mengoptimalkan peran wanita di daerah pesisir untuk lebih berdaya dalam hal peningkatan kesejahteraan keluarga.

MONEV Eksternal LPPM, Universitas Brawijaya (kompasiana/Hidayatun M)
MONEV Eksternal LPPM, Universitas Brawijaya (kompasiana/Hidayatun M)

Ketua LPPM, UB Dr. Ir. Bambang Susilo, MSc, dalam kunjungannya pada kelompok mendukung program ini untuk lebih di optimalkan, introduksi alat tepat guna seperti mesin alat asap sistem tertutup ini, untuk mendukung perekonomian nelayan dan masyarakat pesisir sangat penting untuk dilakukan.

Ketua LPPM mengapresiasi kegiatan yang lebih menekankan pada kelompok  masyarakat yang kurang berdaya secara ekonomi, seperti kelompok wanita di Desa Sumurgung ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun