Mohon tunggu...
hidayatul khasanah
hidayatul khasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa ekonomi syariah

Suka tentang sejarah terutama sejarah Islam Motifasi " hidup untuk berbuat baik dan bersyukur tanpa dilihat orang lain "

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kondisi dan Peluang Agribisnis Desa Argomulyo Setelah Dampak Covid-19

17 Juni 2021   00:02 Diperbarui: 17 Juni 2021   00:06 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Covid 19 merupakan sebuah musibah bagi banyak negara termasuk Indonesia dimana Covid19 yang mulai masuk di awal tahun 2020 dan hingga kini masih belum bisa diatasi dengan maksimal. Covid 19 berdampak negatif terhadap banyak sektor termasuk sektor agribisnis. Sektor ini merupakan sektor peluang yang sangat berperan besar dalam perekonomian dan pangan masyarakat baik di perkotaan maupun diperdesaan.

Covid 19 kurang lebih telah 1 tahun mewabah dan menjadi musibah bagi masyarakat Indonesian seperti halnya dampak AGRIBISNIS yang dialami oleh desa argomulyo. Desa Argomulyo merupakan salah satu desa di Kecamatan Kalaena di Kabupaten Luwu Timur dengan jarak tempuh 8km dari ibukota kecamatan dan juga 73km dari ibukota kabupaten. Masyarakat desa argomulyo juga tak luput dari permasalahan yang sama dengan daerah lain dimana banyak sektor mengalami penurunan yang disebabkan musibah wabah Covid19 yang melanda Indonesia, salah satunya yang akan saya bahas adalah sektor agribisnisnya.

Desa argomulyo merupakan desa dengan peluang yang sangat besar terhadap agribisnisnya dimana desa argomulyo merupakan desa yang  notabene terletak di wilayah geografis yang didominasi perbukitan dan pegunungan yang berada tepat di sebelah timur kecamatan kalaena. Desa argomulyo adalah desa yang memiliki potensi besar disektor agribisnisnya ini karena didesa argomulyo yang penduduknya sekitar 1600 jiwa hampir 80% warganya adalah petani dan pekebun hal ini bisa dilihat dengan luasan lahan pertanian dan perkebunan di sini serta desa argomulyo merupakan desa penghasil buah pisang terbanyak di kecamatan kalaena  selain itu juga memiliki hasil perkebunan kakao dan juga kelapa sawit serta merupakan daerah distributor penghasil tanaman hortikultura berupa kacang panjang, cabai ,terong dan lainnya.

Akan tetapi dampak dari covid 19 banyak sektor agribisnis yang dimiliki oleh desa argomulyo mengalami kemunduran diantaranya yaitu sektor pertambangan dimana didesa argomulyo memiliki 2 tambang dengan tipe C, kemudian ada juga dibidang perkebunan sawit dan kakao yang apabila dikembangkan dan mendapat perhatian khusus dari pemerintah setempat ini akan memberikan penambahan pendapatan serta taraf hidup masyarakatnya selain itu juga ada dibidang pendistribusian buah pisan dan juga tanaman holtikultura yang merupakan tanaman dengan hasil yang begitu melimpah setiap tahunya dan menjadi salah satu distributor terbesar di Luwu timur. 

Akan tetapi semua peluang dan potensi tersebut mengalami kemunduran yang sangat drastis yang disebabkan oleh banyak faktor seperti belum optimal nya Bundes serta sumberdayaan dan bimbingan terhadap masyarakat desa dalam sosialisasi pengelolaan lahan dan hasil tani selain itu juga pengaruh masalah masalah umum yang sering di hadapi seperti permainan harga oleh tengkulak, daya saing daerah dan lainya, selain itu juga akibat dampak Covid19 yang telah merambah ke segala penjuru daerah yang bukan hanya daerah perkotaan tetapi juga daerah pedesaan. Nah karena itu banyak badan usaha UMKM dan lainya dari berbagai sektor mengalami kebangkrutan atau juga mengalami kemunduran yang sangat cepat yang menyebabkan perekonomian masyarakat macet. 

Seiring berjalannya waktu dengan berbagai upaya dan tindakan serta kebijakan yang di ambil oleh pemerintah kegiatan perekonomian masyarakat mulai membenahi diri untuk beradaptasi dan kini telah mulai berangsur angsur membaik akan tetapi ini masih belum 100% bejalan lancar, dimana didesa argomulyo ini sendiri masih banyak sektor yang belum dapat beroperasi karena berbagai kebijakan pemerintah demi memutus rantai penyebaran covid 19 dilingkungan masyarakat.

Nah hal ini perlu penanganan yang lebih dalam oleh pemerintahan dan juga masih perlu adanya peningkatan dalam pemberdayaan masyarakat dan penciptaan masyarakat mandiri dan juga masih perlunya kerja sama antar masyarakat dan pemerintah agar masalah penyebaran covid 19 cepat terselesaikan dan perkonomian kembali normal 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun