Mohon tunggu...
Hidayatul Ulum
Hidayatul Ulum Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis yang masih perlu banyak belajar

Saya suka jamur, pohon, dan paus. Saya suka menulis apa pun yang terlintas di pikiran dan saya suka menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nyaris Kukira Red Flag

1 Juni 2023   13:28 Diperbarui: 1 Juni 2023   18:54 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku bertemu sahabatku beberapa hari yang lalu. Ia sedang hamil besar. Usia kandungannya akan genap sembilan bulan, Juli mendatang.

Ia pasti sudah tidak sabar. Sebagai sahabat sejak masih sekolah dasar, aku tahu betul, ia sangat ingin menjadi seorang ibu. Bahkan saat kami masih SMA dulu, kebetulan kami belajar di sekolah yang sama, ia sangat rajin dan aktif bertanya pada guru-guru perempuan kami yang sudah memiliki anak, terkait informasi mengenai cara merawat dan membesarkan anak sambil berkarier sebagai guru. Ya, sahabatku juga bercita-cita menjadi seorang guru. Aku senang ia bisa mewujudkannya dengan mengajar di suatu sekolah negeri, tetapi sejak setengah bulan yang lalu, ia cuti.

Aku kesepian, begitulah keluhnya nyaris setiap kami bertemu. Ia selalu mengutarakan bahwa cuti dari pekerjaannya sebagai guru membuatnya seperti terisolasi dari banyak hal. Dari anak-anak didiknya, dari rekan-rekan seprofesinya, dan tentu saja dari aktivitas yang sudah ia dambakan sejak duduk di bangku sekolah dulu.

Kalau sahabatku sudah mengeluh begitu, biasanya aku hanya mendengarkan dengan penuh perhatian atau memberi saran agar ia mencari aktivitas yang menyenangkan. Mungkin membaca novel atau menonton film.

"Aku mengikuti saranmu untuk menonton film," katanya hari ini saat kami berjanji temu di kafetaria dekat rumahnya. "Namun, karena aku masih malas memindah berkas-berkas data dari HP ke laptop, memori HP yang hampir penuh itu tidak memungkinkanku untuk mengunduh aplikasi streaming film berbayar. Jadi, aku menggunakan HP suamiku."

"Kenapa tidak menonton langsung dari laptop saja?" tanyaku.

"Laptop mengingatkanku pada anak-anak didikku dan tugas-tugas sekolah yang biasanya kuberikan pada mereka."

Tiba-tiba mata sahabatku basah. Aku buru-buru mengeluarkan sebungkus tisu dari tas dan mengulurkan padanya.

"Oke. Apa yang kamu tonton? Acara memasak? Film komedi? Drama Korea?" Aku menebak-nebak dengan penasaran.

"Bukan. Aku menonton film bertema pahlawan. The Avangers. Aku suka Captain America. Kamu tahu?"

"Wow, hebat, tapi ... sepertinya agak berat ya. Itu film laga. Banyak aksinya. Tidakkah sebaiknya menonton yang ringan-ringan saja?" Aku kagum sekaligus khawatir. Ada-ada saja ibu hamil ini, batinku terkekeh dalam hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun