Mohon tunggu...
Tatang  Hidayat
Tatang Hidayat Mohon Tunggu... Dosen - Pegiat Student Rihlah Indonesia

Tatang Hidayat, bergiat di Student Rihlah Indonesia. Ia mulai menulis sejak SD, ketika masa SMK ia diamanahi menjadi pimpinan redaksi buletin yang ada di sekolahnya. Sejak masuk kuliah, ia mulai serius mendalami dunia tulis menulis. Beberapa tulisannya di muat diberbagai jurnal terakreditasi dan terindeks internasional, buku, media cetak maupun online. Ia telah menerbitkan buku solo, buku antologi dan bertindak sebagai editor buku dan Handling Editor Islamic Research: The International Journal of Islamic Civilization Studies. Selain menulis, ia aktif melakukan jelajah heritage ke daerah-daerah di Indonesia, saat ini ia telah mengunjungi sekurang-kurangnya 120 kab/kota di Indonesia. Di sisi lain, ia pun telah melakukan jelajah heritage ke Singapura, Malaysia dan Thailand. Penulis bisa di hubungi melalui E-mail tatangmushabhidayat31@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kilauan Cahaya Tersembunyi di Pulau Dewata

2 Agustus 2021   08:39 Diperbarui: 2 Agustus 2021   08:42 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Kuta, Bali (Dokumentasi Pribadi)

Senin (1/7/2019) malam menuju Shubuh kala itu baru saja mata saya terpejam, tak lama ketika saya terlelap, seketika terbangun karena telingaku mendengar kumandang suara adzan Shubuh yang mengguncang sunyinya malam di Bali yang mendapat julukan Pulau Dewasa.

Malam ini saya bermalam di lingkungan masyarakat Pasundan yang ada di Tabanan Provinsi Bali, otomatis mayoritasnya adalah muslim sehingga adzan Shubuh bisa terdengar dengan jelas.

Dengan suasana yang masih ngantuk karena 2 jam yang lalu baru saja mataku terpejam dan diri ini terlelap, saya segera menuju masjid yang ada di kawasan Tabanan. Masyarakat muslim di sana tua, muda, pemuda, dan anak-anak berbondong-bondong menuju masjid untuk melaksanakan shalat Shubuh berjama'ah.

Setelah selesai shalat, saya kembali ke tempat saudara dan ternyata saudara yang menjemputku sudah berangkat bekerja, kemudian saya menyempatkan diskusi dengan saudara yang lain.

Tak terasa karena asyiknya diskusi, langit Pulau Dewata mulai cerah, saya harus segera siap-siap untuk berangkat ke Gianyar, karena disana saya sudah ditunggu berhubung ada mau mengantarkanku menyusuri sudut-sudut kota di Pulau Dewata sekalian saya napak tilas ke tempat dimana ibu saya pernah menjalani waktu kecilnya di Bali.

Namun sebelum berangkat, saya disediakan sarapan terlebih dahulu oleh saudara saya, setidaknya sarapan pagi itu bisa menegakkan punggungku dan mengisi energi yang sudah terkuras selama perjalanan kemarin.

Setelah selesai baru saya pamit kepada saudara saya yang sangat baik, yang telah menyambut bahkan rela malam-malam menjemputku di pelabuhan. Dari perkampungan masyarakat Pasundan, saya segera berangkat ke Gianyar.

Di sana saya sudah ditunggu oleh saudara saya yang lain, sesampainya di rumah saudara saya, saya sejenak beristirahat sebentar, karena mataku masih terasa ngantuk sebab perjalanan malam yang melelahkan.

Setelah semuanya siap, saya segera bangun dan berangkat bersama saudara saya sekeluarga berikut istrinya pun ikut padahal ia sedang mengandung 9 bulan. Saya di ajak ke Pantai Kuta salah satu pantai yang sangat terkenal di Bali.

Akses jalan menuju Pantai Kuta sangat macet, maklum pantai tersebut menjadi destinasi wisata andalan Bali. Sesampainya di Pantai Kuta, kami memarkirkan mobil terlebih dahulu di salah satu mall, kemudian shalat Dzuhur terlebih dahulu di salah satu mushola yang ada di mall tersebut, saya melanjutkan shalat Ashar jama takdim secara qashar, tak disangka di mall yang ada di Pantai Kuta ada mushola yang lumayan cukup besar, bersih, sejuk, nyaman dan wangi, meskipun lokasinya berada di basement.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun