Hal ini menimbulkan kemarahan. Untuk sekedar menertibkan pemukulan-pemukulan tersebut berlebihan. Karena masyarakat bisa melihat bahwa tidak ada aksi bentrokan yang mana supporter arema melakukan pemukulan.Â
Untuk itu baik TNI ataupun POLRI harus melakukan perbaikan.
Semestinya semua pihak memahami kembali bahwa pertandingan sepak bola yang pada dasarnya adalah permainan yang seharusnya dijadikan sebagai sebuah sarana untuk bergembira dan penuh sportifitas. Menang kalah itu biasa harus disikapi secara dewasa.
Banyak pihak yang mempertanyakan jumlah korban sebenarnya karena sampai saat ini sepertinya berubah-ubah, dari mulai 125 korban jiwa yang tanggal 2 Oktober 2022 sebagai jumlah yang dibenarkan oleh Kapolri Jend. Listyo Sigit Prabowo, ada yang menyebut 130, 127, hari ini bertambah lagi hingga lebih dari 180 orang yang masih harus dikonfirmasi kebenarannya.
Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan event berdarah ini harus ikut bertanggungjawab.