Meskipun dengan efek yang berbeda-beda, publik tidak mengetahui persis vaksin mana yang disuntikan ditubuhnya.
Inilah dilemanya. Satu sisi penyuntikan vaksin adalah Hak Asasi Manusia, Setiap penduduk berhak memilih jenis vaksin yang akan disuntikan kepada tubuh mereka. Disisi lain negara memiliki kekuatan memaksa warganya divaksin jenis apapun.
Negara yang demokratis seharusnya memberikan ruang kepada warga untuk memilih vaksinnya sendiri termasuk juga untuk tidak divaksin dengan alasan tertentu. Namun akhir-akhir ini kita menyaksikan banyak negara didunia menjadi negara semi otoriter dalam program vaksinasinya.
Pengambil kebijakan di Indonesia seharusnya menerapkan kebijakan vaksinasi yang menerapkan prinsip-prinsip demokratis seperti membiarkan warganya untuk memilih jenis vaksin yang diinginkannya sendiri tanpa harus dipaksa menggunakan vaksin tertentu (entah dari China, AS, Inggris, Rusia atau Lokal) yang mereka belum yakin efektivitasnya dalam tubuh mereka.
Pemerintah Indonesia telah menerapkan kebijakan vaksin gratis kepada seluruh warganya sebagai sinyal kepedulian negara terhadap kesehatan publik warganya namun di saat yang sama pengambil kebijakan juga harus memberi ruang kebebasan kepada warga untuk memilih jenis vaksin yang akan disuntikan ketubuh mereka.
Ada baiknya pemerintah mewajibkan tranparansi bagi seluruh produsen vaksin di Indonesia untuk mengungkapkan data ujiklinisnya kepada publik sehingga publik  miliki opsi  yang lengkap dan memutuskan vaksinasi mana yang terbaik buat mereka sendiri.
Biarkan masyarakat memilih divaksin berdasarkan data bukan berdasarkan paksaan negara.
Sumber (Referensi)
1. Tahap Awal, 300 Juta Orang Akan Mendapat Vaksin Covid-19 di India. Ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tahap Awal, 300 Juta Orang Akan Mendapat Vaksin Covid-19 di India", Klik untuk baca: kompas.com
2. Indonesians welcome Sputnik V vaccine, This article was published in thejakartapost.com with the title "Indonesians welcome Sputnik V vaccine". Click to read: thejakartapost.com
sudah tayang di bukamatanews.id