Mohon tunggu...
Hidayat Marwan
Hidayat Marwan Mohon Tunggu... Lainnya - Cinnamancabello

Hanya seorang manusia biasa yang tertarik dengan dunia kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Drama Jepang Alice in Borderland

27 Desember 2020   09:43 Diperbarui: 27 Desember 2020   10:10 1238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : instagram Alice in Borderland

Alice in Borderland menjadi serial yang benar-benar bisa dinikmati dengan mudah. Jalan cerita yang menarik, visual yang memukau, serta pendalaman karakter yang kuat membuat saya bisa menyelesaikan Alice in Borderland dalam waktu singkat.

Secara garis besar, Alice in Borderland mengisahkan kondisi Tokyo, kota yang sering digambarkan penuh kesibukan banyak orang, tiba-tiba berubah menjadi seperti kota mati dalam sekejap.

Jalan-jalan dan subway yang biasanya padat, mendadak kosong. Listrik padam. Sinyal menghilang. Semua terjadi tanpa sebab. Arisu, Chota, dan Karube menjadi warga yang tetap ada di Tokyo saat itu.

 Mereka harus berpisah dengan kehidupan lama. Tiga sahabat itu bersama orang-orang yang ternyata masih ada di Tokyo harus mengikuti dan memenangkan permainan mengancam nyawa.

Serial Alice in Borderland merupakan hasil adaptasi novel grafis bergenre thriller karya Haro Aso yang awalnya diterbitkan di Weekly Shonen Sunday S / Weekly Shonen Sunday. Alice in Borderland juga sudah pernah diadaptasi menjadi video animasi (OVA) pada 2014.

Saya sama sekali tidak pernah membaca novel grafis apalagi menyaksikan OVA Alice in Borderland sebelumnya. Namun, hal itu tak menghalangi kenikmatan menyaksikan serial tersebut.

Sinematografi dan visual yang ditampilkan benar-benar indah di mata. Sehingga, tak jarang menyaksikan episode-episode Alice in Borderland membangkitkan keinginan saya untuk ke Jepang. Tim produksi sepertinya tidak mengkhawatirkan biaya produksi saat membuat serial ini.

Terlebih lagi permainan-permainan maut yang disajikan selalu berhasil memacu jantung bekerja lebih cepat, dan membuat otak juga ikut berpikir memecahkan masalah dan teka-teki yang diberikan di tiap episode.

Hal-hal tersebut membuat saya tak sadar bahwa telah selesai menyaksikan delapan episode Alice in Borderland. Alih-alih merasa terpuaskan, rasa penasaran dan pertanyaan justru muncul usai menyelesaikan musim pertama serial tersebut.

Serial ini hadir dengan 8 episode dan kemungkinan masih akan berlanjut kedepanya, untuk kalian yang belum nonton bisa menonton ini di Netflix.

atau bisa langsung disini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun