Mohon tunggu...
Hidayat Husnul
Hidayat Husnul Mohon Tunggu... -

Belajar seumur hidup.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Logo HUT ke-68 Republik Indonesia Masih Monoton

1 Agustus 2013   15:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:44 1233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak terasa di akhir ramadhan ini kita memasuki bulan agustus. Di bulan ini kita akan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tercinta yang jatuh setiap tanggal 17 agustus. Pada 17 Agustus 2013 nanti, negara kita akan tepat berusia 68 tahun. Bicara soal perayaan tentunya tidak terlepas dari sosialisasi oleh pemerintah, salah satunya melalui logo. Pemerintah RI melalui Sekretariat Negara telah merilis logo resmi perayaan HUT 68 RI. Logo tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

[caption id="attachment_270033" align="aligncenter" width="300" caption="http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=6966&Itemid=202"][/caption]

Melihat logo tersebut, saya jadi teringat dengan buku @maswaditya yaitu Sila ke 6: Kreatif Sampai Mati. Pada salah satu babnya, ia mempersoalkan logo perayaan HUT RI yang dinilai tidak kreatif. Ada benarnya juga. Sudah 9 tahun kita memperingati HUT RI dengan tampilan logo yang mirip-mirip dari tahun ke tahun. Dari HUT ke-60 hingga HUT ke-68, logo perayaan selalu memuat 3 unsur utama yaitu: angka umur dengan jenis huruf dan posisi yang sama; tulisan Kemerdekaan Republik Indonesia dengan tipe huruf dan posisi yang sama; lukisan bendera Indonesia dengan bentuk yang sama.

[caption id="attachment_270034" align="aligncenter" width="300" caption="http://www.kaskus.co.id/post/000000000000000739645491"]

1375343649800516703
1375343649800516703
[/caption]

Yang berbeda dari 9 logo tersebut hanya angka tahun, dan jumlah bendera yang setiap tahun selalu ditambah. Entah apakah jumlah bendera itu nantinya bakal terus ditambah setiap tahun hingga mencapai belasan, saya tidak tahu. Kalau saya mengibaratkan logo tersebut dengan kue ulang tahun, berarti yang diganti hanya angka lilinnya saja. Kuenya tetap sama XD

Yang jelas dengan logo-logo tersebut ada kesan bahwa atmosfer negara kita kurang kreatif, kaku, dan membosankan. FIFA yang mengurusi sepakbola sejagat pun mengadakan piala dunia dengan logo acara yang selalu berubah. Begitu pula dengan perayaan hari kemerdekaan Singapura dan Malaysia. Setiap tahun dirayakan dengan logo baru dan semangat baru. Namun untungnya, sepengetahuan saya belum ada kepala negara sahabat yang iseng-iseng mempertanyakan logo HUT RI selama 9 tahun terakhir ini.

Saya bukannya tidak menghargai logo HUT ke-68 RI ini. Konsep angka-bendera ini sebenarnya bagus dan simpel. Hanya saja ketika konsep ini dipakai terus selama 9 tahun, ya lama-lama eneg juga melihatnya. Seolah-olah tidak ada surprise dari pemerintah kepada rakyatnya. Seolah-olah untuk urusan logo perayaan istimewa saja tidak dikerjakan dan dipersiapkan dengan sepenuh hati. Seolah-olah tidak terselip harapan akan perubahan positif dari tahun ke tahun. Pada akhirnya persoalan logo versi monoton ini ditanggapi oleh sebagian masyarakat Indonesia melalui Kementerian Desain Republik Indonesia (belum/tidak sah) yang mengadakan sayembara logo HUT ke-68 RI. Ada 2 logo yang jadi favorit saya:

1375344899679102462
1375344899679102462

Maknanya sederhana, 68 tahun bangga berbangsa Indonesia. Dan yang kedua yang  menurut saya lebih keren adalah:

13753450002127583414
13753450002127583414

Menurut saya logo kedua ini mirip-mirip dengan logo Visit Indonesia yang lebih meriah dan menyenangkan bagi yang melihatnya. Kata pembuatnya, susunan 13 lidah api membentuk angka 68, dan angka 6 membentuk siluet kepala burung garuda yang menjadi lambang republik ini (walaupun menurut saya paruhnya kurang garang sehingga jadi mirip kepala ayam. Tapi okelah :D). Untuk logo karya peserta-peserta lainnya dapat Anda lihat di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun