Mohon tunggu...
Hidayat Maulana Sutisna
Hidayat Maulana Sutisna Mohon Tunggu... Guru - pribadi bermanfaat 1

bismillah.. berbagi bersama untuk manfaat 1

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Refleksi Hari Ibu, Berbahagialah Menjadi Ibu

22 Desember 2020   08:35 Diperbarui: 22 Desember 2020   08:47 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pastinya kita pernah mendengar ungkapan surga ada ditelapak kaki ibu. Apakah benar demikian bahwa ungkapan surga itu ada dalam sosok ibu itu benar. Penulis akan sedikit menjelaskan kepada para pembaca semua mengenai ini.

Pertama, ibu dimuliakan Allah SWT.

"Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo'a." (Qs. Al-Ahqaaf : 15).

Allah SWT memulikan perempuan sebagai ibu karena telah diberi anugrah untuk mampu meneruskan keturunan dan mampu mengandung bayi hingga melahirkan, dan membesarkannya.

Kedua, disebutkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk dihormati.    

"Seseorang datang kepada Rasulullah Shalallu 'alaihi wasallam dan berkata, 'Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Dan orang tersebut kembali bertanya, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' 'Ibumu!' 'Ibumu!, 'Kemudian ayahmu.'" (HR. Bukhari : 5971).

ibu adalah seorang yang wajib dihormati bahka disebut hingga 3 kali baru menyebut ayah. Bukan maksud untuk membedakan kasih sayang kepada ibu dan ayah tetapi lebih kepada anugerah seorang menjadi ibu dalam islam yaitu seorang yang paling berjasa karena bisa melahirkan anak.

Ketiga, tidak boleh disakiti.

"Sesungguhnya Allah SWT Ta'ala mengharamkan kalian berbuat durhaka kepada ibu-ibu kalian." (Hadits shahih, riwayat Bukhari, no. 1407).

Siapapun tidak boleh durhaka kepada ibu sebab ibu adalah seseorang yang telah berkorban mulai dari mengandung, melahirkan, mencurahkan kasih sayangnya hingga mendidik dan mengurus sampai anak tersebut menjadi dewasa.

 Keempat, doanya mustajab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun