Mohon tunggu...
Mohamad Hidayat Muhtar
Mohamad Hidayat Muhtar Mohon Tunggu... Dosen - MENULIS ADALAH CANDU BAGI SAYA

"MENULIS ADALAH BEKERJA UNTUK KEABADIAN" PRAMOEDYA ANANTA TOER

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Konsep Peningkatan Kinerja SDM POLRI antara Esensi Koherensi Kepemimpinan dan Karakteristik Tim

20 Oktober 2021   17:23 Diperbarui: 20 Oktober 2021   17:32 1251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENDAHULUAN

Dalam membangun suatu bangsa diperlukan modal utama yaitu Sumber Daya Manusia. Sumber Daya Manusia merupakan faktor utama dalam memajukan kesejahteraan suatu bangsa. Adanya Sumber Daya Manusia yang terdidik, terampil, berdisiplin, tekun dan mau bekerja keras ternyata berhasil meraih kemajuan yang sangat besar. Sumber daya manusia yang berkualitas adalah sumber daya yang memiliki integritas yang tinggi dan mampu melaksanakan tugas tugasnya dengan baik dalam berorganisasi, tidak terkecuali di tubuh Polisi Republik Indonesia (selanjutnya di sebut Polri).[1] 

Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) sebagai salah satu lembaga dalam masyarakat tidak merupakan perkecualian, kualitas pekerjanya juga akan sangat ditentukan oleh keadaan, watak serta kualitas masyarakat disitu. 

Dengan demikian, stempel masyarakat Indonesia juga melekat pada Polri. Dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia (Selanjutnya di sebut UU Kepolisian) pada pasal 4 telah di tegaskan bahwa Kepolisian bertujuan untuk mewujudkan keamanan dalam negeri yang meliputi terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, terselenggaranya perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat serta terbinanya ketentraman masyarakat dengan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia.

Lebih dari itu kepolisian secara internal harus kuat dan memiliki visi misi yang sama serta di jembatani oleh kepemimpinan kuat dan kredibel. Untuk membuat kinerja lebih transparan dan mendapatkan pemahaman yang lebih kuat tentang akuntabilitas, dengan mempertimbangkan peningkatan efektivitas dan efisiensi. Tren dalam pemerintahan ini kadang-kadang disebut sebagai manajemen publik baru.[2] tujuannya adalah untuk membuat organisasi lebih responsif dan efisien dalam hal ini manajemen organisasi kepolisian.

Secara khusus, ini akan mengeksplorasi pengaruh perilaku kepemimpinan dan karakteristik tim yang diperlukan untuk mencapai tujuan kinerja yang disepakati.[3] Sementara tim dinilai berdasarkan indikator kinerja, penelitian tentang bagaimana hal ini dapat dicapai dengan baik dalam konteks kepolisian. Hal ini penting untuk di di lakukan mengigat kondisi melemahnya disiplin dan profesionalisme anggota Polri yang terjadi pada saat ini sering menjadi pembicaraan masyarakat luas. Dengan seiring diberitakannya di berbagai media massa mengenai tindakan indisipliner yang dilakukan oleh anggota Polri, misalnya banyaknya kasus penyalahgunaan senjata api oleh anggota Polri, adanya anggota Polri yang terlibat dalam tindak pidana, tindakan sewenang-wenang anggota Polri, dan masih banyak kasus lain yang menggambatkan kurangnya disiplin anggota Polri.[4] 

Menjadikan keprihatinan sendiri bagi masyarakat terkait dengan pelaksanaan tugas pokok Polri yaitu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, terselenggaranya perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketentraman masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Penyimpangan perilaku anggota Polri tersebut di atas adalah merupakan pelanggaran terhadap peraturan disiplin anggota Polri sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2003 tentang Peraturan Disiplin Anggota Polri. Polri sendiri pada kepemimpinan Kapolri Jendeeal Listyo Sigit mempunyai tujuan besar dengan mengusung tema Polri yang PRESISI sebagai akronim dari Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi. Kapolri Jendral Listyo Sigit menjelaskan tentang akronim Polri PRESISI yaitu:[5]

  • Prediktif (predictive policing) agar Polri mampu menakar tingkat gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) melalui analisa berdasarkan pengetahuan, data, dan metode yang tepat sehingga dapat dicegah sedini mungkin.
  • Responsibilitas (Tanggungjawab) dan transparansi (keterbukaan) berkeadilan menyertai pendekatan pemolisian prediktif yang ditekankan agar setiap insan Bhayangkara mampu melaksanakan tugas Polri secara cepat dan tepat, responsif, humanis, transparan, bertanggung jawab, dan berkeadilan.

Berkaitan dengan itu peran kepemimpinan kepolisian dan tim dianggap sebagai salah satu peran terpenting dalam kepolisian. Kepemimpin dalam suatu organisasi yaitu Polri harus dapat melakukan koherensi bersama tim untuk mencapai cita-cita atau tujuan bersama dengan cara memberdayakan anggota dan melakukan spirit transfer agar semangat yang di bangun dapat menyentuh sampai lini paling bawah pada organisasi kepolisian. Sejumlah studi empiris telah menunjukkan pentingnya peran manajer dalam kepolisian[6] tetapi sejauh di ketahui, tidak ada studi yang membahas pengaruh kepemimpinan dan karakteristik tim terhadap kinerja ketika tim diminta untuk mencapai tujuan yang disepakati berdasarkan tujuan bersama.

PEMBAHASAN

  • Konsep Kepemimpin Dan Kinerja Tim Dalam Pandangan Ahli

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hogan dapat digunakan untuk mulai membangun gambaran tentang seperti apa kepemimpinan polisi yang efektif, setidaknya dari sudut pandang subjektif. 

Kepemimpinan yang efektif memiliki pengalaman garis depan, dapat memotivasi orang lain, menghormati sesama pejabat dan menjadi panutan yang baik bagi bawahan. Selain itu, kepemimpinan yang efektif memiliki tingkat kematangan pribadi yang tinggi, profesional, memiliki keterampilan interpersonal dan komunikasi yang baik dan telah menerima pelatihan manajerial yang sesuai.[7]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun