Mohon tunggu...
Hidayanti
Hidayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

cas addict

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perempuan dan Karir

10 Agustus 2022   14:18 Diperbarui: 10 Agustus 2022   14:57 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada zaman sekarang baik laki laki maupun perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam segala hal baik dari segi pendidikan maupun karier,namun pada kenyataannya ada sedikit perbedaan perlakuan dan pandangan masyarakat apabila hal ini terjadi pada wanita.

Tidak seperti laki laki yang di wajibkan memiliki karir untuk memenuhi tanggung jawab sebagai kepala keluarga,perempuan seringkali di hadapkan dengan pilihan rumah tangga/karir dan berbagai pilihan lain yang mengarahkan perempuan untuk dapat memilih antara keluarga atau pekerjaan.

 Tidak jarang jika perempuan karir tidak begitu dipandang baik di dalam masyarakat dan orang awam,mereka beranggapan bahwa jika seorang perempuan mengambil dua peran sekaligus yakni keluarga dan pekerjaan,maka perempuan tersebut tidak bias bersikap adil terhadap keduanya dan akan ada masa dimana dia akan mementingkan karir di atas keluarga atau sebaliknya.

Di dalam amsyarakat ada beberapa kelompok yang mendukung perempuan untuk bisa aktif di berbagai bidang selayaknya laki laki namun ada pula yang beranggapan jika wanita terlalu focus terhadap karir  akan lebih rentan terjadinya perceraian karena tidak focus dalam mengurus keluarga. Tapi jika kita pikirkan kembali, apakah perempuan berkarir itu egois?.

Ada perempuan yang bekerja sebagai bentuk ucapan terimakasih kepada keluarga yang selama ini telah berusaha memberikan yang terbaik untuk dirinya,oleh sebab itu perempuan memilih untuk bekerja agar dapat membalas jasa orang tua atau membahagiakan orang tua.

Hal ini tidak bisa kita katakan egois.baik laki laki maupun perempuan memiliki kewajiban yang sama untuk berbakti kepada orang tua,dan saya yakin dibalik keputusan perempuan untuk berkarir mereka memiliki banyak sekali pertimbangan

Namun ada juga persepsi bahwa perempuan boleh berkarir sebelum menikah. Pernikahan adalah fase baru dimana seorang wanita akan terikat dalam suatu hubungan yang sah,dan bagi perempuan yang menyandang status baru tersebut dimata masyarakat dan di lingkungan sosial,seorang istri harus berkewajiban penuh menjaga kehormatan keluaga,dan harus taat kepada suami,bukannya malah beraktivitas diluaran.

Namun,bagaimana jika perempuan juga terpakasa harus bekerja demi memenuhi kebutuhan keluarga? Mau tidak mau tentu seorang wanita harus ikut bekerja demi memenuhi kebutuhan ekonomi tersebut

Menurut saya,menjadi perempuan itu apapun  profesinya,mereka juga harus di manusiakan.Sebagaimana dyang terdapat di dalam pancasila yakni pancasila yang ke dua  "kemanusian yang adil dan beradap"

Oleh karena itu kita sebagai perempuan juga harus bias se adil mungkin dalam menjalankan tugas kita,tidak masalah jika kita memilih karir namun juga harus tetap menjalankan kewajiban sebagai seorang istri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun