Risna : Iya
Akhirnya kita mulai perjalanan kita putar-putar kilo agar waktunya bisa berjalan cepat dari pada hanya menunggu di suatu tempat. Ketika mau tiba, didekat lampu merah kilo 8 kita singgah untuk membeli sebuah minuman untuk berbuka puasa. Kebetulan hari ini saya lagi puasa. Ketika mau bayar Alhamdullillah sahabatku bilang dia yang teraktir. Kita lanjutkan perjalanan, ketika tiba di mesjid Raodah, saya sudah melihat begitu banyak mobil polisi yang udah terparkir di halaman mesjid. Pukul 17.30 kita udah berada didalam mesjid. Diskusi kecil-kecilan mulai terbuka.
Saya : Ris, ini beneran bang Sandiaga Uno mau shalat magrib disini, buktinya banyak polisi yang sudah berjaga-jaga
Risna : iya, kita tunggu aja sampai waktu shalat magrib tiba
Saya : iya. Saya baru kali ini datang ke mesjid jam segini untuk menunggu shalat magrib ( sambil ketawa)
Risna : iya, ini demi bang Sandiaga Uno, saya hanya kepengen lihat sosok pemimpin yang cerdas, sholeh, dan ganteng.
Saya : iya, saya juga kepengen lihat. Pantang pulang sebelum melihat wajahnya.
Kita selfie sambil cerita untuk menunggu waktu shalat tiba. Ketika mesjid sudah mulai mengaji banyak orang yang berdatangnya, sehingga sahabatku mengatakan ini kayany shalat Tarawih aja. Alamdulilla jamaah mesjid Raodah membludak, hampir semua shaf penuh. Tibalah waktu adzan, saya mulai berbuka dengan minuman yang tadi kita beli. Alhamdullillah shalat magrib berjalan lancar. Selesai shalat semua mata mulai bergerak untuk mencari tahu dimana berada bang Sandiaga Uno. Alhamdullillah saya bisa melihat langsung bang Sandiaga Uno secara langsung. Jiwa pemimpinnya terlihat jelas ketika itu bang Sandiaga Uno menjadi imam untuk jamaah yang terlambat. Senang dan haru bercampur aduk melihat langung bang Sandiaga Uno yang ganteng serta sholeh. Perjuangan yang sangat luar biasa untuk bisa melihat bang Sandiaga Uno bersama sahabatku Risna. Insya Allah Beliau adalah pemimpin selama ini kita tunggu-tunggu sejak 5 tahun terakhir ini.