Ketahanan Pangan adalah kunci kukuhnya sebuah bangsa, dan pilarnya adalah Desa. Pembangunan pedesaan kini semakin luas dan pemerintah juga memberi ruang  bagi desa untuk berdaya baik dalam konteks ekonomi, sosial, politik, dan budaya. Pemerintah, melalui Nawacita, adalah wujud nyata komitmen pemerintah untuk membangun desa yang mandiri dan digdaya.
Dalam acara Kenduri Nusantara 2019 ini
Asosiasi untuk Demokrasi dan Kesejahteraan Sosial (Ademos), bekerja sama dengan Sanggar Maos Tradisi, menggelar sarasehan sinau bareng. Sinau yang dalam bahasa Jawa berarti belajar. Di Kenduri Nasional ini panitia bermaksud berbagi pengalaman kepada masyarakat dan melakukan sarasehan.
Acara Kenduri Nusantara 2019 ini sebelumnya juga dilaksanakan di kota Solo dan Pati. Pada dasarnya masyarakat Indonesia yang cinta akan tradisi dan budaya menghaturkan terima kasih dan puji syukur pada Tuhan melalui penyelenggaraan Kenduri ini.
Baca juga : Kenduri Larung Sukerto, Doa dan Harapan Masyarakat Pati
Dalam acara Sinau Bareng ini bermakna meneguhkan semangat membangun kekuatan Indonesia dari desa, menjaga keutuhan dan memulihkan keretakan, sekaligus kontrol sosial atas penyimpangan dari cita-cita pembangunan manusia Indonesia yang bhineka dan berdaya. Kenduri ini adalah simbol kecintaan pada NKRI.
Sinau Bareng dalam rangkaian acara Kenduri Nusantara 2019 juga sebagai rasa syukur dan memohon doa pada Tuhan. Kenduri dilaksanakan sebagai simbol kebulatan tekad warga bahwa desa menjadi lumbung pangan bagi warganya.
Hadir pula Gabungan desa kelompok tani (Gapoktan), Gabungan Kelompok Ternak, juga kelompok usaha Mikro Kecil dan Menengah yang ada di Bojonegoro.
Dr. Arie Sudjito mengatakan bahwa keberadaan organisasi seperti Ademos di desa menjadi titik nadi perubahan di tingkat lokal. Kegiatan positif ini menjadi tempat anak-anak muda bersama aktivis desa belajar menggali dan mengembangkan potensi yg ada di desa.
Ademos sebagai lembaga masyarakat mempunyai misi menemani masyarakat desa menuju desa yang mandiri dalam segala bidang terutama di bidang pangan. Desa harus menjadi pilar ketahanan pangan nasional. Segala potensi yang ada di desa kedepannya harus dikelola dan dikemas secara kreatif oleh masyarakat untuk masyarakat tanpa harus meninggalkan tradisi dan budaya.
Semoga dengan diadakannya Kenduri Nusantara 2019 ini dapat membawa pengaruh positif pada masyarakat dan menjadi lebih bersemangat lagi untuk membangun desa dan negara Indonesia.