Mohon tunggu...
Hida Al Maida
Hida Al Maida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Sumatera Utara

Seorang introvert yang menyukai seni, puisi, langit, bintang, hujan, laut, bau buku, dan menulis. Punya kebiasaan aneh berbicara dengan diri sendiri, dan mencoret-coret setiap halaman paling belakang buku pelajarannya karena merasa isi kepalanya terlalu meriah, riuh, dan berisik untuk didiamkan begitu saja. Gemar menulis novel, puisi, serta tertarik tentang banyak hal berkaitan dengan hukum, perempuan, dan pendidikan. Baginya, setiap hal di muka bumi ini adalah keindahan dan makna yang perlu diselami sampai jauh, sampai kita menemukan sesuatu bernama hidup.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Surat Putih dan Perjalanan Kereta (Bagian 1)

2 Desember 2022   23:11 Diperbarui: 2 Desember 2022   23:29 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meski tak banyak, Ryshaka tahu kisah cintanya yang tak seberapa pelik---tetapi barangkali, luka yang disisakannya teramat dalam. Tak hanya dari cerita-cerita Renjana via telepon, Ryshaka juga mendengarnya dari teman-temannya semasa sekolah.

"Aku tidak ingin berharap banyak," sahut gadis itu. Dilepaskannya tatapannya dari jendela, lalu diarahkan pada Ryshaka sepenuhnya. Selain sorot matanya, Ryshaka juga baru menyadari garis wajahnya yang mendewasa.

            "Kau benci pria?"

            "Tidak."

            "Lalu apa kau benci cinta?"

            "Tidak juga."

            "Lalu?"

            "Aku tidak benci keduanya. Aku hanya tidak percaya bisa dicintai oleh pria."

            Meski cerita yang ditawarkan Renjana tidak mengandung lelucon, Ryshaka tertawa. "Jangan berpikir sesempit itu. Kau tidak pernah tahu ke mana hatimu akan membawamu, Nana."

            "Aku tahu. Tapi sialnya, sejauh ini, ke jalan mana pun aku dibawanya, aku selalu tersesat."

            "Dan terluka?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun